Medan | Bisamews.id | Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Batu Bara OK Faizal, SE terus berupaya bagi pengembalian segera 6 nelayan asal Kecamatan Medang Deras yang ditangkap pihak keamanan laut Thailand pada 10 Juni 2022.
Untuk upaya tersebut, pengusaha muda putra Batu Bara yang dikenal dermawan dan kerap memberi bantuan kepada kaum duafa dan anak yatim, telah melakukan komunikasi dengan pihak Konsuler RI (KRI) Songkhla, Thailand. Lima orang di antara 6 nelayan itu adalah Jimmi (28), Yusriadi (28), Mhd Azhari (26), M. Padli (18) dan Miswandi (32). Satu orang lagi dikabarkan masih di bawah umur.
Faizal, yang juga dikenal menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Angkatan Muda Melayu Indonesia (PB AMMI) dan Bendahara Umum PB Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI), baru-baru ini berangkat ke Jakarta di antaranya untuk mengupayakan komunikasi intensif dengan pihak berkompeten dalam upaya penyegeraan proses hukum dan pemulangan keenam nelayan asal kampung halamannya itu.
Kendati ada kendala mencari hubungan dengan pihak-pihak yang memiliki akses cepat ke pihak berkompeten di Thailand, namun ia berhasil menjalin komunikasi dengan pihak Konsuler RI di Songkhla, Thailand, untuk meminta bantuan pengawalan proses dan penyegeraan pemulangan para nelayan tersebut.
“Kita sudah berkomunikasi, sejauh ini kondisi saudara-saudara kita nelayan asal Medang Deras tersebut dalam keadaan sehat. Upaya terus kita lakukan, semoga mereka bisa segera kembali ke keluarga masing-masing,” ujarnya kepada Bisanews, Kamis barusan.
Faizal juga menyebut, sejauh komunikasinya, Pemerintah Kabupaten Batu Bara juga secara serius telah mengambil langkah-langkah. Pihak Sekdakab Batu Bara, menurut informasi yang diperoleh, telah pula menerima permohonan bantuan dan data-data yang diperlukan dari perwakilan keluarga para nelayan dimaksud.

TERASA TAK PUNYA WAKIL DI SENAYAN
Upaya keras OK Faizal SE ini diapresiasi oleh sejumlah pengurus PB MABMI dan PB AMMI, khususnya mereka yang berasal dari Kabupaten Batu Bara. Dalam satu perbincangan di Medan seusai menghadiri acara Milad ke-51 MABMI di Istana Maimoon, Jumat (9/7/2022), disebutkan kepedulian dan kecekatan OK Faizal, SE dalam masalah ini menunjukkan kelayakannya sebagai tokoh masyarakat Batu Bara yang dalam hal ini tergolong tokoh muda.
Khusus mengenai kesan sulitnya upaya Faizal mencari akses cepat ke pihak berkompeten di Thailand yang memiliki otoritas dalam upaya penyelesaian masalah tersebut, dikatakan sebagai salah satu kelemahan Kabupaten Batu Bara yang saat ini tidak memiliki putra daerah sendiri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), atau wakil dari kalangan warga kabupaten ini sendiri di Senayan.
Salah satu di antaranya, Syahril Tambuse SH, mengatakan jikalau ada putra Kabupaten Batu Bara menjadi anggota DPR RI di Senayan, tentu masalah-masalah masyarakat Batu Bara termasuk seperti upaya menolong 6 nelayan asal Medang Deras ini, akan lebih cepat teruruskan. “Sebab kita bisa meminta bantuan langsung kepada personalnya, yang sebagai anggota DPR tentu lebih mudah mencari akses langsung ke Kedubes atau pihak Konsuler RI setempat, sehingga upaya bantuan bisa lebih cepat dan intensif,” ujar Sekretaris I PB MABMI asal Tanjung Tiram itu.
Belajar dari kasus ini, sejumlah Pengurus PB MABMI dan PW MABMI Sumut asal Batu Bara lainnya, yang enggan disebut namanya, berpendapat masyarakat Batu Bara sudah sepatutnya mulai menyatukan pemikiran untuk mencari sosok tokoh masyarakat Batu Bara yang layak dijadikan wakil di Senayan.
“Suara pemilih warga Batu Bara pada Pemilu Legislatif (Pileg) cukup besar, bahkan kemungkinan bisa mencapai perolehan dua kursi DPR RI, seharusnya kita manfaatkan sebaik-baiknya bagaimana agar di antaranya bisa terpilih tokoh daerah kita sendiri,” ujar salah satu pengurus PB MABMI yang dahulu turut dalam perjuangan pembentukan Kabupaten Batu Bara melalui BP3KB/Gemkara ini.
Seperti diketahui, calon-calon anggota legislative didasarkan pada basis daerah pemilihan (Dapil) yang merupakan gabungan dari beberapa daerah kabupaten atau kota. Mengacu pada Pileg terdahulu, Kabupaten Batu Bara tergabung dalam Dapil 3. Sistem ini memungkinkan anggota DPR RI yang terpilih mewakili Dapil 3 bukan putra atau putri asal Kabupaten Batu Bara.
“Tapi karena jumlah pemilih kita cukup besar, dari sejumlah kursi DPR RI untuk Dapil 3 ini sangat layak kita dapatkan setidaknya satu kursi untuk putra daerah kita sendiri. Tentunya sosoknya kita cari dari tokoh yang selama ini telah menunjukkan kepedulian dan perhatian pada nasib warga dan kepentingan pembangunan Kabupaten Batu Bara,” sambungnya.
Dituturkan, seperti halnya masalah 6 nelayan Medang Deras yang ditangkap di Thailand tersebut, kita membutuhkan perhatian dan bantuan cepat anggota DPR RI karena permasalahannya sudah menyangkut lintas Negara.
“Kalau ada putra Batu Bara sendiri yang menjadi anggota DPR RI, apalagi mewakili Dapil 3 ini, tentu kita yang mengenal sosoknya pun bisa bertelepon langsung memohon bantuannya, dan sudah tentu beliau itu pun segera merespon serta menindaklanjuti sebagaimana mestinya,” tukas Syahril. (amar)