Jakarta | Bisanews.id | – Ada 5 tuntutan disampaikan massa gabungan dari Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan GNPF-Ulama saat menggelar demonstrasi mengecam politikus India Nupur Sharma yang menghina Nabi Muhammad SAW di Kedutaan Besar (Kedubes) India Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022).
Korlap Aksi 1706 Bela Nabi Muhammad SAW itu, Fery Kustanto, dari atas mobil komando menyebutkan pengelola Kedubes India tidak mau menerima perwakilan pengunjuk rasa, tetapi surat pernyataan sudah disampaikan.
Fery mengatakan ada islamofobia di India. Hal itu, katanya, terlihat dari penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
“Kemudian penghinaan, pelecehan, bahkan pembunuhan serta tindakan diskriminatif lainnya terhadap muslim India,” ucapnya seperti dilansir dari detik.
Lima tuntutan aksi tersebut, yakni:
- Mengutuk dan mengecam keras sikap Islamofobia yang ditunjukkan oleh rezim berkuasa di India, serta menuntut rezim berkuasa di India untuk menghentikan tindakan diskriminatif terhadap muslim India dan menegakkan hukum terhadap pelaku penghinaan kepada Rasulullah SAW.
- Menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk konsisten sesuai resolusi anti-Islamofobia dengan bersikap tegas terhadap rezim berkuasa di India yang terus menerus melakukan pelanggaran HAM dan diskriminatif terhadap muslim India, serta tidak berhenti menunjukkan sikap kebencian yang tidak bisa dibenarkan terhadap Islam
- Menuntut Mahkamah Pidana Internasional untuk secara serius sesuai standar Hukum Internasional, mengusut untuk kemudian mengadili rezim Narendra Modi atas genosida dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh aktor negara India terhadap kaum muslimin India.
- Menuntut pemerintah Indonesia untuk bersikap lebih tegas lagi atas sikap abai rezim berkuasa di India terhadap protes pihak Indonesia dengan mengusir Duta Besar India dan menghentikan hubungan diplomatik serta perdagangan.
- Mengajak umat Islam untuk terus bahu membahu membantu umat Islam India dengan salah satunya melakukan boikot terhadap produk-produk dari India.
Sore sekitar pukul 17.00 WIB massa tampak membubarkan diri dari depan Kedubes India tersebut. Sebelum meninggalkan lokasi, massa aksi mengumpulkan sampah-sampah sisa demo terlebih dahulu.
Sebelumnya Ketua DPP FPI Aziz Yanuar menyampaikan pihaknya tak bertemu langsung dengan perwakilan Kedubes India. Perwakilan massa aksi hanya bertemu dengan pemilik gedung.
“Pihak penyewa menawarkan untuk memfasilitasi aspirasi kita. Tadi kita diterima oleh pihak yang menyewa, kemudian mereka sampaikan bahwa aspirasinya mereka terima, nanti disampaikan,” kata Aziz kepada wartawan.*





