BPBD Sumut Gelar Latihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana

BPBD Sumut Gelar Latihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Tuahta Ramajaya Saragih membuka Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) pada 11-14 Juli 2023, di Hotel Alam Cordella Medan, Selasa (11/7). (DISKOMINFO SUMUT)

MEDAN|Bisanews.id|BadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali menggelar Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) pada 11-14 Juli 2023. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), khususnya personel BPBD dan perangkat daerah teknis terkait dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.

Hal tersebut disampaikan Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih yang membuka Pelatihan Jitupasna di Hotel Alam Cordella Medan, Selasa (11/7). “Sehingga terwujud pemahaman yang sama antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam pelaksanaan pengkajian kebutuhan pascabencana,” kata Tuahta Ramajaya Saragih.

Turut hadir Kepala Pusdiklat BNPB Kheriawan, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Medan M Husni, Kalak BPBD Kabupaten Deliserdang Amos KaroKaro, Kalak BPBD Tebingtinggi Tora Daeang Masaro, Kabid Kompetensi BPSDM Sumut Gadis Melani Rusli, serta Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumut Zulham Efendi Siregar.

Lebih lanjut Tuahta mendorong agar Pemerintah Kabupaten/Kota melalui BPBD membentuk Tim Jitupasna di daerahnya masing-masing, agar mempercepat peningkatan kemampuan daerah dalam upaya pengkajian rehabilitasi dan rekonstruksi. “Sehingga analisis kebutuhan pascabencana dengan lebih baik, lebih aman dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Pusdiklat BNPB Kheriawan mengatakan, kegiatan pelatihan Jitupasna merupakan salah satu kesempatan untuk dapat menyinergikan berbagai informasi terkait perkembangan dan upaya yang perlu dilakukan dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. “Supaya dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat,” terang Kheriawan.

Sebab menurut Kheriawan, perhitungan kerusakan, kerugian, serta dampak bencana sangat penting sebagai dasar perumusan kebutuhan untuk pemulihan pascabencana.

Pada pelatihan ini, para peserta tidak hanya belajar dalam perhitungan kerusakan dan kerugian pada sektor pertanian akibat banjir, tetapi juga akan melakukan simulasi Jitupasna yang terdiri pada sektor perumahan, infrastruktur, ekonomi, sosial, dan lintas sektor pada bencana-bencana lain, seperti tanah longsor, abrasi pantai, rob , gempa, kebakaran hutan dan lahan.

Baca Juga:  Dewan Hakim MTQ Ke-55 Kabupaten Asahan Dilantik

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan yang juga Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumut Zulham Efendi Siregar dalam laporannya menyampaikan, BPBD Sumut melaksanakan kegiatan Jitupasna Angkatan II, bekerja sama dengan BPSDM Sumut dan Pusdiklat BNPB, yang diikuti 45 peserta dari 20 BPBD Kabupaten/Kota se-Sumut. Narasumber berasal dari Tim Pengajar Pusdiklat BNPB, Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB dan BPSDM Sumut.

 

 

 

Writer: AyEditor: Ayub