SERGAI | Bisanews.id | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kembali menggelar kegiatan Mass Blood Survey (MBS) atau pengambilan sampel darah masyarakat sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit malaria. Desa Bagan Kuala, Kecamatan Tanjung Beringin, menjadi lokasi terakhir dari serangkaian kegiatan MBS tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinkes Sergai bekerja sama dengan Puskesmas Tanjung Beringin dan Pemerintah Desa Bagan Kuala ini disambut dengan antusias oleh warga setempat. Kepala Desa Bagan Kuala, Safril, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan oleh Dinkes Sergai dalam menjaga kesehatan masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan oleh Dinas Kesehatan Sergai. Semoga kegiatan ini menjadi awal kesadaran bagi masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di sekitar tempat tinggal mereka,” ujar Safril, Selasa (3/9/2024)
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sergai, dr. Yonly Boelian Dachban, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P), dr. Nurlaili, menjelaskan bahwa pelaksanaan MBS ini telah dilakukan di empat desa yang terindikasi memiliki kasus malaria, yaitu Desa Pekan Tanjung Beringin, Desa Nagur, Desa Tebing Tinggi, dan Desa Bagan Kuala.
“Kami sudah melakukan pengambilan sampel darah di tiga desa lainnya di Kecamatan Tanjung Beringin, dan Desa Bagan Kuala menjadi yang terakhir,” jelas dr. Nurlaili kepada awak media.
Lebih lanjut, dr. Nurlaili menguraikan langkah-langkah yang akan diambil setelah pengambilan sampel darah dari masyarakat. “Setelah sampel darah diambil, slide akan diperiksa dengan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FK UMSU) dan spesialis patologi klinik di RSUD Sultan Sulaiman,” ungkapnya.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya warga yang positif malaria, dr. Nurlaili memastikan pihaknya akan segera melakukan tindakan lanjutan. “Kami akan langsung mendatangi rumah warga yang positif untuk memberikan obat malaria. Selain itu, kami juga akan melakukan Indoor Residual Spray (IRS), yaitu penyemprotan insektisida di dinding rumah,” tambahnya.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya di empat desa yang terindikasi adanya penyebaran malaria, untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan menjaga lingkungan. “Marilah kita hidup bersih dan sehat, menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih, menimbun tempat-tempat perindukan nyamuk seperti tambak yang terbengkalai, dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti demam menggigil,” ujar dr. Nurlaili.
Kepala Puskesmas Tanjung Beringin, drg. Sherlyta Mutia, turut menekankan pentingnya MBS dalam mendeteksi keberadaan malaria, terutama di kalangan warga yang rentan. “Pengambilan sampel ini sangat penting mengingat malaria dapat menyebar dengan cepat, terutama di wilayah dengan populasi yang rentan,” jelasnya.
Proses pengambilan sampel darah ini akan dilanjutkan dengan pewarnaan di Puskesmas Tanjung Beringin dan analisis di Rumah Sakit Sultan Sulaiman. Warga yang terdeteksi positif akan mendapatkan pengobatan sesuai dengan jenis parasit yang ditemukan. “Malaria adalah penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama pada malam hari. Pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada infeksi yang tersisa,” tambah drg. Sherlyta.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab malaria. “Nyamuk ini berkembang biak di genangan air, jadi penting bagi kita untuk menghilangkan genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” tutupnya.(Herry)





