ASAHAN | BisaNews.id | Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Asahan (Sumut) melempari kantor dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Jalan Wr Supratman,kelurahan mekar Baru,Kecamatan Kisaran Barat,Kabupaten Asahan dengan Tai sapi.
Hal ini dampak dari dilakukannya bimtek di Jogjakarta yang dinilai menghambur-hamburkan uang negara.
“Ini merupakan bentuk kekecewaan kami kepada Kadis PMD terkait bimtek yang dilakukan di Jogjakarta. Di sana, para kades membayarkan uang Rp 17,5 juta hanya untuk melihat tai lembu untuk dijadikan biogas,” kata Fikri Munthe, Senin (5/8/2024).
Alasannya melakukan hal tersebut dikarenakan, Asahan juga memiliki banyak peternak sapi dan tai sapi.

“Kenapa bimtek tersebut dilakukan di sana. Kenapa tidak di kampung kita sendiri, panggil dari luar. Disini juga banyak, di pulau bandring, dan pasar lama itu juga banyak tai sapi,” katanya.
Ia mengaku, anggaran yang digunakan tersebut sangat sia-siap. Pasalnya, banyak kepala desa yang tidak mampu mengolah biogas tersebut.
“Hasil temuan kami di lapangan juga, ada sebagian kepala desa yang berangkat menggunakan dana pribadi. Sedangkan di LPJ, Rp 17,5 juta tersebut sudah termasuk semua, baik tiket, dan seluruh fasilitas lainnya. Kami menduga, pihak PMD ada main di anggaran tersebut,” katanya.
Sementara, dalam amatan BisaNews.id kotoran sapi yang dibawa oleh mahasiswa tersebut dilempar dan sengaja di serak di kantor PMD.
“Kami bawa tai sapi karena di sana mereka bimtek soal tai sapi. Biar tau mereka kalau disini banyak tai sapi juga,” pungkasnya.(KIKI).





