Medan | Bisanews.id | Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan, organisasi Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) memilii peran besar sebagai pagar budaya di tengah arus deras informasi dan budaya luar yang tak selalu sejalan dengan nilai-nilai lokal.
Dikatakan, penguatan budaya lokal adalah salah satu cara paling strategis untuk menangkal krisis identitas di era globalisasi saat ini. “Di tengah arus deras informasi dan budaya luar yang tak selalu sejalan dengan nilai-nilai lokal, kita memerlukan pagar budaya, dan MABMI memiliki peran besar dalam hal ini,” ujar Gubsu dalam kata sambutan pada cara Milad ke-54 MABMI, Jumat malam (8/8/2025) di Medan.
Peringatan hari lahir MABMI ini dirangkai dengan silaturahim bersama Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat (Forkala) Kota Medan dengan rombongan pengurus Persatuan Melayu Pulau Pinang (Pemenang) yang datang dari Malayasia. Acara dihadiri sejumlah Sultan antara lain Sultan Serdang T. Ahmad Thala’ah Syariful Alamsyah, Sultan Langkat T. Harimugaya dan Sultan Kualuh T. Zainul Abidin. Hadir pula yang mewakili Kapolda Sumut, yang mewakili Walikota Medan serta sejumlah pejabat pemerintahan lainnya.
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) MABMI Prof. Dr. OK. Saidin, SH, M.Hum Al-Haj hadir di penghujung acara sekitar pukul 22.30 WIB karena terlambat tiba saat pulang dari tugas di Jakarta akibat pesawat yang ditumpanginya, menurutnya, mengalami delay (penundaan penerbangan) selama tiga kali dari fight yang seharusnya sore hari.
Dari kalangan MABMI sendiri hadir Dewan Pengawas Dr. Ir. HT. Erry Nuradi, M.Si, Dewan Penasehat antara lain, Prof. Dr. Murianto Amin, MA, Dr. HM. Isa Indrawan, SE, MM, H. Irwansyah Nasution, SH, M.Hum, Dewan Pakar antara lain Prof. Ir. Djohar Arifin Husin, Ph.D, Assoc Prof. Dr. Sakhyan Asmara M.SP, Prof. Dr. Ir. Basyaruddin MS, Prof. Dr. Fachruddin Azmi MA, H. Syarifuddin Siba, SH, MH.
Selain itu juga hadir para kalangan Pengurus Harian seperti Drs. H. Asrin Naim, Datuq Seri Adil F Haberham SE (Ketua Panitia Milad ke-54 MABMI) yang juga merupakan Ketua Forkala Kota Medan, Asro Kamal Rokan, HT. Daniel Mozard, Dr. H. Ismail Efendy, M.Si, Prof. Dr. Wiwin Erwina MA,Dr. Milhan Yusuf MA, Syahril Tambuse SH dan H. OK. Faizal, SE, M.AP yang juga Ketua PB Angkatan Muda Melayu Indonesia (AMMI). Juga Hadir Ketua Pengurus Wilayah (PW) MABMI Sumut Ir. H. Zahir, M.AP, Ketua PW MABMI Riau Dato Agustiar, SE dan rombongan, Ketua Pengurus Daerah (PD) MABMI Medan Ir. HT. Syahmi Johan M.Si, Ketua PD Deli Serdang Dr. Ibnu Afan SH, M.Hum, dan dari PD Binjai T. Chairil Anwar SH.
Rombongan Pemenang yang berjumlah 41 orang sendiri dipimpin langsung oleh Presiden Pemenang Tan Sri Dato’ Seri H Mohammad Yussof Latif (yang baru mendapat gelar Darjah Panglima Pangkuan Negeri (DPPN) didampingi Dato’ Ramdzan (yang juga baru mendapat gelar Darjah Setia Pangkuan Negeri). Sedangkan dari Forkala hadir sejumlah pengurus dari unsur berbagai etnis di Kota Medan.

PEREKAT SOSIAL
Dalam sambutannya, Gubsu menyatakan sangat mengapresiasi peran para pemuka adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Melayu yang senantiasa menjadi perekat sosial dan penjaga nilai-nilai moral di tengah masyarakat. “Kami juga melihat bahwa MABMI dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam menciptakan suasana yang kondusif, damai, dan beradab di bumi Sumatera Utara,” ucapnya dalam sambutan yang dibacakan Kadis Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Budparekraf) Yuda Pratiwi Setiawan S.STP, MSP.
Gubsu juga menekankan, peringatan milad ke-54 MABMI ini bukan hanya menjadi ajang nostalgia dan silaturahim, tetapi juga momen refleksi untuk menyusun langkah-langkah strategis ke depan. Apalagi kegiatan ini dirangkaikan dengan pertemuan bersama Forkala dan saudara-saudara kita dari Peratuan Melayu Pulau Pinang (Pemenang), yang menunjukkan bahwa budaya Melayu adalah budaya lintas Negara yang memiliki jaringan solidaritas yang kuat.
“Kami berharap kolaborasi lintas lembaga dan antar Negara ini bisa terus diperkuat, dalam bentuk pertukaran budaya, seminar, promosi seni, pendidikan dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal. Ini selaras dengan upaya kami untuk menjadikan Sumatera Utara sebagai pusat pertumbuhan budaya, ekonomi dan peradaban yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, seraya menyampaikan ucapan selamat atas milad ke-54 MABMI, Gubsu menitipkan beberapa harapan. Pertama, agar MABMI terus menjadi garda terdepan dalam melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Melayu yang luhur, santun dan bijaksana. Kedua, generasi muda Melayu jadilah pewaris dan pelopor kebudayaan yang tidak hanya bangga pada akar, tetapi juga mampu berinovasi dalam bingkai budaya. Dan ketiga, mengajak seluruh elemen masyarakat Melayu untuk terus bersinergi, merawat persaudaraan dan kebhinekaan, serta bersama-sama membangun Sumatera Utara yang religius, berbudaya dan sejahtera.
PUNYA SEJARAH PANJANG
Sebelumnya, Presiden Pemenang Tan Sri Datok Seri Mohd. Yussof Latif dalam kata sambutannya mengungkapkan, hubungan antara Sumatera dengan Semenanjung Tanah Melayu telah lama terjalin, bahkan sudah sejak zaman sebelum Kesultanan Melaka. Begitu pula antara Pemenang dengan MABMI dan Forkala juga telah saling berhubungan silaturahmi selama ini.
Disebutkan pula, hubungan Pulau Pinang, Malaysia) dengan (Pulau) Sumatera mempunyai sejarah yang panjang. Bahkan Kota Medan dengan Bandaraya Tanjong di Pulau Pinang telah diakui sebagai bandar berkembar (Kota Kembar) sejak tahun 1980-an.
Sejarah membuktikan, kata Tan Sri Yussof, bahwa orang Sumatera adalah sebagian dari golongan masyarakat pertama yang meneroka (membuka daerah) tanah semenanjung. Bahkan kajian sejarah mendapati sebuah perkampungan Melayu di Pulau Pinang, yaitu Batu Uban dibuka oleh Nakhoda Nan Intan yang mengetuai sekumpulan peneroka dari Paya Kumbu, Sumatera (Barat) pada awal tahun 1730-an — kira-kira 56 tahun lebih awal dari kedatangan British ke Pulau Pinang.
Oleh sebab itu, Tan Sri Dato’ Yussof menyamakan kehadiran rombongan Pemenang tersebut sebagai jengukan kepada saudara serumpun. “Wahai warga Kota Medan, hari ini kami anak Tanjong dari Pulau Pinang hadir menziarahi saudara serumpun di kota bersejarah ini,” ucapnya seraya mengakhiri sambutannya dengan beberapa pantun, di antaranya :
Gadis Melayu berkain satin
Duduk bersimpuh memasang lilin,
Salam mesra zahir dan batin
Silaturahmi tetap dijalin.
Acara ini diakhiri dengan penyampaian pidato milad ke-54 MABMI dari Ketua Umum PB MABMI Prof. Dr. H. OK. Saidin, SH, M.Hum diwakili Ketua Bidang OKK Drs. H. Asrin Naim. (am)





