MEDAN | Bisanews.id | Wali Kota Medan, Bobby Nasution berharap revitalisasi Stadion Teladan dapat menjadi landasan bagi pembangunan di kawasan itu. Karena itu, harus dipikirkan pasca pekerjaan fisik dan perawatannya.
Hal tersebut disampaikan Bobby menanggapi ekspose desain Stadion Teladan yang disampaikan pihak PT Pandu Persada, Minggu (25/12/2022) petang di Kopi Jolo, Medan, Sumatra Utara.
“Hal lain yang perlu dipikirkan, adalah bagaimana perawatan setelah pembangunan selesai. Jangan sampai selesai dibangun, perawatannya tidak layak,” kata Bobby.
Dalam kegiatan yang dihadiri Kepala Bappeda Benny Iskandar, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman Penataan Ruang Endar Sutan Lubis, serta Kadis Kebersihan dan Pertamanan SI Dongoran, Bobby menekankan, desain Stadion Teladan harus memperhatikan masukan dari Kementerian PUPR, agar menghilangkan shuttle ban lapangan.
Bobby mengingatkan, desain itu benar-benar mempertegas keberadaan pelaku UMKM di Stadion Teladan. Harus ada perencanaan detail yang mengatur soal tata letak pelaku UMKM, baik yang sudah punya brand maupun belum namun produknya telah dikenal dan diminati masyarakat.
Orang nomor satu di Pemko Medan itu mengatakan, penataan letak ritel bukan hanya pada saat event berlangsung, tapi juga di luar masa event. Dengan demikian, aktivitas di ruang publik tersebut tetap berjalan.
Sebelumnya, dalam pemaparannya, pihak PT Pandu Persada mengatakan, perlu peningkatan kapasitas penonton dan fasilitas di Stadion Teladan sesuai kebutuhan zaman dan standar internasional.
Untuk menambah kapasitas penonton dan meningkatkan kualitas fungsi bangunan sesuai standar AFC, ujarnya, maka diperlukan renovasi berat.
Dalam desain itu terungkap bagian-bagian depan dan menara harus dapat
dipertahankan, karena menjadi ciri khas Stadion Teladan. Namun, bagian tribun sudah tidak sesuai standar, sehingga perlu diubah.
Disebutkan pula, pembangunan itu akan menambah kapasitas penonton menjadi lebih kurang 21 ribu, dan tidak mengabaikan akses disabilitas. Apalagi, memang yang menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan itu adalah standar FIFA, AFC, juga Permenpora Nomor 7 Tahun 2021.
Sedangkan desain eksterior Stadion Teladan akan memiliki 6 tekuk, menyimbolkan 6 klub yang bergabung menjadi PSMS. Eksterior itu juga bercorak semut beriring yang menyimbolkan persatuan dan kerja sama.
Dijelaskan, revitalisasi juga akan menambahkan ruang terbuka publik di Medan. Ruang publik itu akan terdapat di area depan Stadion Teladan.
Sementara, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Penataan Ruang Kota Medan, Endar Sutan Lubis, usai kegiatan mengatakan, penghilangan rencana pembuatan shutter ban yang disarankan Kementerian PUPR diterima dengan baik. Salah satu alasannya, penghilangan shuttle ban akan memberikan ruang yang lebih luas kepada penonton.
Pada bagian lain Endar mengatakan, karena keterbatasan APBD Medan, dana pembangunan Stadion Teladan diharapkan ditampung dalam APBN.
“Selain itu, Kementerian Olahraga juga telah memberikan rekomendasi kepada Kementerian PUPR agar dilakukan revitalisasi Stadion Teladan,” tambahnya, seraya mengharapkan, dengan percepatan perencanaan, pembangunan fisik dapat segera dilakukan dengan menggunakan APBD 2023.





