Medan | bisanews.id | Keberadaan Alan Sastra Ginting di organisasi keolahragaan National Prakympic Comitte Indonesia (NPCI) Sumut, saat ini menjadi tranding topik (pembicaraan).
Pasalnya Alan Sastra yang merintis dari nol sebagai atlet difable cabor atletik sejak tahun 2000-an, kini sudah menjabat sebagai Ketua Umum NPCI Sumut.
Dan yang paling membanggakan keluarga, pemprovsu dan para atlet difable daerah ini, ia terpilih kedua kalinya menjadi pelatih di Pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas) Surakarta (Jawa Tengah) menghadapi Asian Para Games 2026 dan Paralympic LA 2028 mendatang.
“Saya sangat mengapresiasi Alan Sastra Ginting sebagai sosok muda yang dipercaya kedua kalinya dipanggil sebagai pelatih Pelatnas untuk menghadapi baik itu event berskala internasional, Asian Para Games 2026 mendatang,” kata Kadisporasu, M Mahfullah Pratama Daulay pada wartawan dilingkungan Disporasu Jalan Willem Iskandar Medan Estate, Kamis (16/5/2025).
Dikatakan, melihat komposisi dari prestasi berarti pemanggilan Alan Sastra Ginting sebagai pelatih Pelatnas Asian Para Games 2026, ia dinilai punya prestasi lebih yang mana harus Alan Sastra pertahankan sampai berhenti didunia olahraga.
“Untuk itu, apa yang diterima Alan dapat dijadikan contoh bagi pelatih maupun para atlet senior difable lainnya baik di Sumut bahkan Indonesia kedepannya,” tambah Mahfullah yang mengatakan, dimana Alan Sastra Ginting merupakan staf di Bidang Pembudayaan Dispora Provinsi Sumatera Utara.
Sebab menurutnya, perjuangan Alan untuk mendapatkan gelat ketua NPCI Sumut, lalu menjadu pelatih Pelatnas bukan seperti membalikkan telapak tangan. Tapi lewat perjuangan yang cukup panjang.
“Artinya demi tujuan positif, tidak ada kata menyerahbahkan sebagai atlet tidak mudah,”pungkas Mahfullah mengakhiri.
Sementara Alan Sastra Ginting aaat dihubungi melalui telepon selular msngatakan, pemanggilan dirinya sebagai pelatih Pelatnas untuk cabor atletik kedua kalinya setelah tahun sebelumnya, merupakan rezeki yang diberikan oleh Tuhan.
“Kesempatan yang diberikan oleh PB NPCI yang diketuai bapak Senny Marbun, merupakan anugerah yang luar biasa menurut saya. Untuk itulah kepercayaan ini akan saya emban dengan baik agar anak-anak bisa meraih prestasi maksimal, ” kata Alan serius.
Alan mengatakan, selain pemanggilan dirinya, PB NPC Indonesia juga memanggil para atlet difable Sumut untuk mengikuti program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Surakarta Jawa Tengah sebagai ajang ersiapan ke Asian Para Game 2026 dan Paralympic LA 2028 mendatang.
“Selain saya dipanggil sebagai pelatih, ada keenam atlet National Pralympic Comitte Sumut yang dipanggil antara lain, Nur Ferry Pradana, Eko Saputra, Riadi Saputra, Reza Pramana Perangin-angin dan Muamar Habibila (Para Atletik) serta Junifor Batee (Judo Tuna Netra),”ucapnya Alan.
Menurut Alan Satra, berterima kasih kepada Bapak Senny Marbun yang tak pernah berhenti memberikan kesempatan kepada dirinya dan para atlet difable Sumut untuk mengikuti Pelatnas.
“Ini untuk kesekian kalinya atlet kita dipanggil untuk mengikuti Pelatnas. Namun bukan asal panggil saja, melainkan karena selalunya atlet kita memberikan kontribusi terkhusus untuk negara dan bangsa selain buat daerah,” tambah Alan yang saat ini sebagai staf Bidang Pembudayaan Dispora Provinsi Sumatera Utara.
Menurut Alan, dengan dimulainya Pelatnas sesusai lebaran kemarin, dikarenakan ada dua event bertaraf internasional yang bakal diikuti Indonesia, dimana NPC Pusat sudah pasti ingin menerjunka atlet difabel terbaik agar bisa memberikan kontribusi positif bagi bangsa.
“Dan atlet kita yang terpilih mengikuti Pelatnas jangka panjang ini, merupakan atlet terbaik NPC Sumut sehingga tak disangsikan bisa memberikan prestasi positif untuk bangsa dan mengharumkan nama daerah,” pungkasnya mengakhiri. (ayu)
