Kasus Covid-19 Sumut Meningkat, Gubsu: Vaksinasi Hingga Ketiga Booster

Kasus Covid-19 Sumut Meningkat, Gubsu: Vaksinasi Hingga Ketiga Booster
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi silaturahmi para tokoh lintas masyarakat.(Foto : Dok- Kominfosu/bisanews.id).)

MEDAN l Bisanews.id I Angka kasus Covid-19 di Sumatera Utara terus meningkat. Upaya antisipasi , Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengimbau masyarakat Sumut agar melengkapi vaksinasi hingga ketiga atau booster.

Bupati zahir langsung memastikan bantuan sudah diterima korban kebakaran tanjung tiram

”Baru 12 Kabupaten/Kota Vasksinasi Dosis Dua di Atas 70 persen,”ujar Edy, Rahmayadi saat bertemu para tokoh lintas agama, adat, masyarakat, pemuda se-Sumut, Jum’at (11/2/22) di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan.

Baca Juga:  Dampak Polusi Udara, Menkes: Pasien ISPA di DKI Meningkat Capai 200 Ribu
Disenutkan, melengkapi dosis vaksin hingga booster, dapat mencegah gejala berat bahkan kematian akibat Covid-19.
“Kita kejar vaksinasi ini, yang rata-rata terkena parah sampai meninggal itu orang-orang yang belum divaksin,” kata Edy.

Hingga saat ini, capaian vaksinasi di Sumut untuk dosis pertama sudah berada pada angka 90%, dosis kedua 59,70%, dosis ketiga baru 2,80%.

Baca Juga:  Komisi I DPRD Medan Minta Tindak Tegas 10 Oknum Lurah yang Naikkan Harga Sembako di Pasar Murah
Baru 12 Kabupaten/Kota yang capaian dosis kedua sudah di atas 70%. Yaitu Kota Medan, Binjai, Gunung Sitoli, Pematangsiantar, Sibolga, Dairi, Toba, Karo, Tapanuli Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Humbang Hasundutan.

Anggota Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Restuti Saragih membantah anggapan apabila sudah divaksin maka boleh melonggarkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan lainnya.

Baca Juga:  Dandim dan Pemilik Karaoke Berbagi Sembako ke Tukang Becak
Vaksinasi tidak membuat orang kebal terhadap Covid-19. Virus tersebut tetap masuk ke dalam tubuh meski divaksin. Namun dengan vaksinasi, gejala akibat infeksi virus jadi lebih ringan bahkan tidak bergejala.

Restuti juga mengatakan vaksin merek apapun tetap mampu meningkatkan imunitas tubuh. Sebab masih banyak masyarakat yang pilih-pilih merek vaksin. Hal itu tentunya akan menghambat capaian vaksinasi.

“Vaksin merek apapun, kemampuannya kalau kita tertular kena Covid, maka perlindungan vaksin akan menjadi membuat kita tak bergejala. Sehingga tercegah dari sakit berat akan terhindar dari kematian,” sebut Restuti.

Baca Juga:  Bupati Langkat di Bawah KPK, Wabup: Peristiwa Ini Bukan Yang Kita Inginkan
Lebih jauh dijelaskan, vaksin covid-19 yang beredar saat ini sudah mendapat status halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin juga dijamin aman. Efek samping pasca vaksin sebagian besar ringan dan dapat diatasi.

“Biaya penanganan kejadian ikutan pasca imunisasi ditanggung pemerintah, lebih besar risiko yang dihadapi jika tidak vaksinasi, sakit dan meninggal, serta menularkan pada orang-orang tercinta,”ucap Restuti.