Medan | bisanews.id | Delegasi organisasi masyarakat Betawi, Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Masyarakat Jakarta Mohammad Husni Thamrin (DPP Permata MHT), melakukan kunjungan muhibah ke Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI) di Medan, Selasa (7/10/2025).
Rombongan dengan sekitar 20 orang pengurus yang dipimpin Dewan Penasehat Dr. H. Fatahillah disambut Ketua Umum PB MABMI Prof. Dr. H. OK. Saidin, SH, M.Hum dan jajaran pengurus lainnya di kediamannya Jl. Silangge Simpang Selayang, Medan. Acara diisi dengan saling tukar informasi dan jamuan makan siang bersama, ditutup dengan doa bagi sukses dan berkembangnya kedua organisasi yang berakar budaya serumpun tersebut.
Ketum PB MABMI Prof OK Saudin dalam kata sekapur sirihnya mengungkapkan kebesaran hati para pengurus MABMI menerima kunjungan muhibah tetsebut. Apalagi sesungguhnya Melayu dan Betawi memiliki kesamaan adat, budaya dan akhlak, termasuk dalam cara dan bentuk pakaian adat dan cara menyambut serta menghormati tamu.
Dalam sikap juga nyaris punya kesamaan yang kental, terutama sikap kedua suku bangsa ini yang suka mengalah atas sikap dominasi pihak lain.
“Kendati, akibat sikap lebih suka mengalah itu warga Betawi terkesan ‘tergusur’ dari tanahnya sendiri, seperti juga halnya terkesan terjadi pada warga Melayu di Medan dan sejumlah daerah lainnya,” ungkap OK Saidin dengan nada setengah kelakar.
Namun demikian, Ketua Umum PB MABMI yang juga dikenal sebagai Guru Besar Hukum dan Ketua Prodi Magister Hukum USU tersebut, mengingatkan kebesaran Melayu yang telah dikenal dunia. Di Pulau Sumatera sendiri ‘Tanah Melayu’ menjulur sepanjang pesisir pantai timur dari Langkat sampai Palembang, bahkan termasuk Bangka Belitung, Lampung sampai Bengkulu ke arah barat.
Seperti diketahui, MABMI juga punya Pengurus Wilayah (PW) di Provinsi Aceh, menandakan ada masyarakat Melayu di sana, seperti halnya juga di Jakarta dan Bali.
Pada gilirannya, Pimpinan Rombongan Permata MHT Dr. H. Fatahillah dalam sepatah katanya, mengungkapkan kedatangan rombongan selain untuk bersilaturahmi dengan masyarakat Melayu di Medan khususnya, juga ingin menggali kerja sama sekiranya ada kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan bersama, semisal terkait seni, adat dan budaya kedua belah pihak.
Pentingnya kerja sama dan saling tukar informasi ini didasarkan pada kepentingan bagi perkembangan dan kemajuan kedua organisasi, sesuai bidang dan program masing-masing. Apalagi memang keduanya memiliki kesamaan akar budaya, bahkan sampai gaya pakaian adat, sikap suka mengalah juga hampir sama.
Sementara itu, Pemerhati Budaya DPP Permata MHT Yoyo Mukhtar menguraikan serba singkat tentang kelahiran dan budaya Melayu dunia hingga di Indonesia yang mulai dikenal pada tahun 132 sebelum masehi.
Di Indonesia, Yoyo menyebut daerah Medan – Jakarta – Makassar sebagai segitiga emas Melayu. “Kita adalah orang-orang Melayu. Misi kita mendekatkan yang jauh, mengumpulkan yang berserak,” ujarnya.
Yoyo juga berharap silaturahmi Permata MHT dan PB MABMI akan berkelanjutan, dan ke depan bisa berkembang dengan kerja sama mengadakan kegiatan bersama atas budaya yang dimiliki masing-masing.
Dalam menerima kunjungan muhibah Permata MHT ini, Ketua Umum Prof OK Saidin didampingi jajaran pengurus inti PB MABMI, seperti H Asrin Naim, Datuq Adil Haberham, H Ismail Effendy, Syahril Tambuse, H OK Faizal yang juga Ketua Umum PB AMMI, Azrin Marydha, OK Azhari, Alamsyah Ahmad, Datuk Chairul Anwar, dari PW MABMI Sumut Tarwiyah Hakim dan Yoris Gustiawan serta Ketua PD MABMI Kota Medan Tengku Syahmi Johan. Juga dari Puan-puan MABMI yang diketuai Hj Syarifah Supinah Saidin disertai Lila Syamsita dan Nur Syafwa.
Sedangkan delegasi DPP Permata MHT, selain pimpinan rombongan Dr H Fatahillah, terdiri dari Wakil Ketua Umum-1 H Beky Mardani, Ketua Harian H Muhammad Nuh, Sekretaris Umum H Supli Ali, Bendahara Umum H Hamzah, serta pengurus lainnya H Naman Setiawan, Ahmad Ya’ala, H Mari Marzuki, Yoyo Muchtar, Yusron Syarif, Helmi, H Ardiya Rezki MF, Fikri Fadillah, M.Rizal, Komaria, Hj Muniawati Muit, Hj Nonon MS, Hj Yusneini, HjbMaryam dan Evi Havizoh. (am)
