BISANEWS.ID – Bulan Ramadan memiliki nilai penting dalam kehidupan umat Islam, yang ditandai dengan berbagai aktivitas ibadah dan syiar. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
SE ini berisi berbagai ketentuan yang harus diikuti oleh umat Islam dalam melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Salah satu poin penting dalam SE ini adalah tentang penggunaan pengeras suara. Untuk menjaga kenyamanan lingkungan sekitar, volume pengeras suara harus diatur sesuai dengan kebutuhan, dan tidak boleh melebihi 100 dB.
Terkait syiar Ramadan, edaran ini juga mengatur agar penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam.
Berikut ketentuan lengkap Edaran Menag tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2024, seperti dilihat dari laman resmi Kemenag, Kamis 7 Maret 2024.
Umat Islam diimbau untuk melaksanakan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri sesuai dengan syariat Islam dan menjunjung tinggi nilai toleransi.
Selain itu, umat Islam dianjurkan untuk mengisi dan meningkatkan syiar pada bulan Ramadan dengan tetap mempedomani Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala yang ditetapkan oleh Menag sebelumnya.
Umat Islam juga diminta untuk melaksanakan berbagai kegiatan di masjid, musala, dan tempat lain dalam rangka syiar Ramadan dan menyampaikan pesan-pesan taqwa serta mempererat persaudaraan sesama anak bangsa.
Bagi mereka yang merayakan Hari Raya Idul Fitri, takbiran dapat dilaksanakan di masjid, musala, dan tempat lain dengan mematuhi Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Takbir keliling dapat dilakukan mengikuti ketentuan pemerintah setempat dan aparat keamanan, dengan menjaga ketertiban, nilai-nilai toleransi, dan menjaga ukhuwah islamiyah.
Di samping itu, Salat Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah/2024 Masehi dapat diadakan di masjid, musala, dan lapangan.
Adapun materi ceramah Ramadan dan Khutbah Idul Fitri disampaikan dengan menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah, mengutamakan nilai-nilai toleransi, persatuan dan kesatuan bangsa, serta tidak bermuatan politik praktis.
Menag membuka peluang bagi umat Islam untuk lebih mengoptimalkan zakat, infak, wakaf, dan sedekah di bulan Ramadan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan umat.
Dengan melakukan ketentuan yang tercantum dalam edaran ini dengan baik, diharapkan ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar, tenteram, dan meriah.
Mari kita bersama-sama menjaga ukhuwah islamiyah dan memperkuat solidaritas sesama umat.





