MEDAN | Bisanews.id | National Paralympic Committee (NPC) Sumatera Utara melepas dua atletnya untuk mengikuti event Paralimpiade (Paralimpik) 2024 di Prancis, walau dengan keterbatasan dana.
Kedua atlet itu adalah Nur Ferry Pradana dan Eko Saputra. Keduanya merupakan atlet dari cabor atletik, dan saat ini menjalani program Pelatnas di Solo, Jawa Tengah.
Ketua NPC Sumut, Alan Sastra Ginting, yang ditemui di Sekretariat NPC Sumut, Jumat (22/12/2023) mengatakan, Eko Saputra saat ini masuk ranking 10 besar dunia di nomor lari 100 meter T12 putra. Adapun catatan terbaik peraih emas Asian Para games 2023 Hangzhou ini adalah 11,20 detik.
Sedangkan Nur Ferry Pradana, ujarnya, sejauh ini catatan terbaiknya di Asean Para Games 2023 Kamboja di nomor 100 meter T47 putra, yakni 11,17 detik.
Dia mengatakan, lolosnya dua atllet itu sebagai tanda NPC Sumut berhasil melakukan pembinaan atlet berprestasi meskipun dengan keterbatasan anggaran. Apalagi, dua dari enam atlet atletik yang lolos ke Paralimpik itu adalah atlet asal Sumut.
“Ini sebagai tanda bahwa pembinaan atlet di NPC Sumut terus berjalan walau dengan keterbatasan anggaran saat ini. Tapi, NPC Sumut terus komitmen akan sumbang atlet ke nasional. Semata–mata untuk Indonesia dan Sumut. Artinya, NPC Sumut tak muluk-muluk dalam berkata-kata,” kata Alan.
Diakui Alan, saat ini Eko dan Nur Ferry juga sebagai rangkaian persiapan menuju Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2024 di Sumut.
Mereka, sebutnya, juga andalan untuk meraih medali emas. Tidak hanya mereka, NPC Sumut kini juga sedang membina atlet yang masuk dalam Program Sumut Juara (PSJ), totalnya berjumlah 50 orang lebih.
“Untuk itulah kami berharap kepada pemerintah daerah ini bisa membantu pendanaan dan peralatan latihan guna mendorong pembinaan NPC Sumut. Sebab, ini kami lakukan agar lahir atlet–atlet andal yang bisa mengharumkan nama baik provinsi di kejuaraan dunia, seperti Paralimpik di Prancis nanti,” ujar Alan.
Disinggung masalah anggaran pembinaan NPC Sumut di 2024, Alan mengaku sampai saat ini belum ada kejelasan. Padahal, 2024 nanti banyak event nasional dan internasional yang diikuti. Termasuk, menjadi tuan rumah Peparnas 2024.
“Peparnas 2024 kita tuan rumah. Dan saat ini kami punya 300 atlet yang seyogyanya dipersiapkan menghadapi Peparnas. Namun karena keterbatasan dana, yang bisa tampung hanya 50-an atlet PSJ di tahun 2023. Jujur, kami gak tahu kalau 2024 nantinya gak ada anggaran pembinaan. Dan sudah pasti kita akan maksimalkan yang ada meski Sumut sebagai tuan rumah punya target lebih,” ujarnya.
Sementara, Wakil Ketua NPC Sumut, Prof Dr Suprayitno mengatakan, hingga Desember 2023, baru atlet PSJ yang masuk dalam pelatda berjalan Peparnas. Sebab, keterbatasan anggaran pembinaan, sehingga sulit bagi NPC Sumut untuk melakukan pembinaan atlet secara mandiri.
“Selama ini NPC Sumut terus konsisten membina atlet, sekalipun anggaran minim. Kita terus membina atlet di setiap cabor–cabor yang ada sama kita. Begitupun, kita harapkan menuju Peparnas nanti, harus dibantu anggaran pembinaan. Kita targetkan 300 atlet bisa dipersiapkan menuju PON jika anggaran mendukung,” kata Suprayitno.
Seperti diketahui, NPC Sumut saat ini sedang fokus mempersiapkan atlet menuju Peparnas 2024. Total ada 53 atlet yang masuk dalam program PSJ sejak 2023.
Sementara sejumlah prestasi telah diukir para atlet NPC Sumut di event internasional, seperti ASEAN Para Games 2023 Kamboja, Sumut turut menyumbangkan 20 emas, 17 perak, dan 12 perunggu bagi Indonesia.
Sedangkan di Asian Para Games 2023 Hangzhou lalu, Sumut kembali menyumbang 8 emas, 5 perak, dan 4 perunggu. (ayu)





