Medan | Bisanews.id | Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) menyematkan Panglima Kodam I/Bukit Barisan (Pangdam I/BB) Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, SE, M.Si dan isteri sebagai warga Melayu, ditandai dengan pemakaian busana adat Melayu berupa Kain Sampin dan Tengkuluk serta penyerahan Tumbuk Lada, dalam satu acara di Rumah Melayu komplek kediaman Ketua Umum PB MABMI Dato’ Seri H. Syamsul Arifin SE Jalan STM/Suka Darma Medan, Minggu (25/9/2022) pagi.
Penyematan ini merupakan rangkaian dalam acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-70 Dato’ Seri H. Syamsul Arifin, SE yang dilaksanakan hari itu –terlambat dua hari dari tanggal seharusnya karena faktor kesibukan.
Penyerahan Tumbuk Lada – keris khusus suku Melayu – dilakukan oleh Ketua Umum PB MABMI Dato’ Seri H. Syamsul Arifin, sedangkan pemakaian kain sampin dan tengkuluk (tanjak) dilakukan oleh pengurus PB MABMI Datuq Adil dan Tengku Syafii. Sementara itu pemakaian busana Melayu kepada isteri Mayjen TNI Achmad Daniel dilakukan oleh Datin Hj Fatimah Habibie Syamsul Arifin.
Dato’ Seri H. Syamsul Arifin, SE dalam sambutan singkatnya menyampaikan apresiasi dan rasa simpatinya kepada Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel, di antaranya karena mengamati sosoknya yang bekerja dengan ikhlas dan tidak banyak bicara. Ia juga memberi gambaran adanya terlihat aura kepemimpinan yang kuat dalam diri Achmad Daniel.
“Ini pemimpin masa depan,” ujar mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) itu yang disambut hadirin dengan tepuk tangan meriah.
Mayjen TNI Achmad Daniel sendiri, saat menyampaikan ‘sepatah kata’ menyambut gembira penyematan dirinya sebagai warga Melayu tersebut. Ia menyebut hal ini sebagai satu kehormatan bagi dirinya dan berharap selanjutnya juga diberikan hal-hal yang seharusnya dilakukan sebagai warga Melayu.
“Saya berharap tidak hanya disematkan seperti ini, tapi besok-besok saja diajari (tentang) apa saja hal-hal yang paling pokok dari Melayu. Supaya saya jangan hanya sekedar warga kehormatan tapi benar-benar saya bisa berbuat sesuatu yang terbaik, khususnya untuk Melayu karena saya menjadi warga Melayu,” ungkap putera dari ayah Jawa Deli dan ibu dari Minang yang dibesarkan di Binjai, Sumatera Utara itu.
Menurutnya, sejak menjabat Pangdam I/BB ini adalah yang kedua setelah sebelumnya saat melakukan penutupan TMMD ia mendapat penyematan sebagai warga Karo dengan pemberian marga Sebayang. Dengan demikian, dengan nada kelakar, ia menyebut sudah dua kekuatan yang mendukungnya yaitu Melayu dan Tanah Karo.
“Tapi insya Allah, saya sampai ini masih Pangdam. Saya akan focus pada tugas pokok saya sebagai Panglima Kodam I/Bukit Barisan,” ujarnya semberi menyebut tugas-tugas sebagai Pangdam kalau dibilang berat memang cukup berat tetapi semua itu dilaksanakannya dengan ikhlas, dengan senang hati dan dengan melibatkan semua elemen masyarakat.
Acara itu sendiri diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Ahmad Husein dengan sari tilawah dibacakan Aliva Fatiha Aqeela yang merupakan cucu pertama Dato’ Seri H. Suamsul Arifin-Datin Hj. Fatimah Habibie dari putrinya Beby Arbiana-Zainuddin yang juga hadir di acara tersebut bersama putra keduanya Shaway Farid Huzaifi.
Setelah pemotongan kueh ulang tahun dan nasi tumpeng, diputar pula video pendek pengucapan selamat ulang tahun kiriman dari putri kedua H. Syamsul Arifin/Hj. Fatimah Habibie, yaitu Aisia Syamira yang tidak dapat hadir di acara tersebut karena jarak yang jauh.
Pada acara tersebut selain para pengurus PB MABMI juga hadir pengurus PW MABMI Sumut dan pengurus sejumlah PD MABMI seperti dari Medan, Batu Bara, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan lainnya. Acara diakhiri dengan makan siang bersama serta hiburan.*
