BATU BARA | Bisanews.id | Pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting (kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi) merupakan salah satu investasi utama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
Hal itu ditegaskan Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, MAP diwakili Asisten I Russian Heri dalam sambutannya saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Pada Tim Gerakan Masyarakat Percepatan Penurunan Stunting (Gema Penting), di Aula Hotel Singapore Land, Batu Bara, Jumat (18/03/2022).
Berdasarkan rilis Dinas Kominfo Batu Bara, Russian menjelaskan, Pemkab Batu Bara sedang dan akan melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting di daerah itu.
Diantaranya melalui peran masing-masing tim percepatan, khususnya intervensi pada 50 desa sebagai lokasi fokus (lokus) stunting yang telah ditetapkan di Kabupaten Batu Bara.
Menurut dia, kegiatan Peningkatan Kapasitas Pada Tim Gema Penting tersebut merupakan strategi dalam deteksi dini untuk penanganan stunting secara komprehensif, sebagai bagian dari upaya awal dalam memastikan apakah seorang balita dalam kondisi stunting atau tidak.
Sebelumnya Ketua TP. PKK Batu Bara Ny. Maya Zahir mengatakan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita diintegrasikan dengan pelayanan kesehatan dasar lainnya, seperti Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, serta pelayanan kesehatan lainnya secara lintas program dan lintas sektoral.
Sementara Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Batu Bara drg. Wahid Khusyairi mengatakan Kabupaten Batu Bara memiliki frekuensi angka 30,9 % balita penderita stunting.
Wahid menerangkan, pihaknya telah membuat sejumlah program untuk mengatasi stunting di Batu Bara. Yakni pembinaan kader Posyandu, memberikan makanan tambahan kepada balita, memantau kesehatan ibu dan anak, dan memberikan tablet tambah darah pada pelajar SMA.
Informasi Dinas Kominfo Batu Bara menyebutkan kegiatan Gema Penting bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dalam pemetaan stunting di Batu Bara. Seperti melaksanakan kegiatan Posyandu terintegritas, melaksanakan pengukuran panjang, tinggi dan berat badan balita berdasarkan antropometri, serta melakukan pengecekan pertumbuhan dan perkembangan balita.
Kegiatan dilaksanakan 18 – 20 Maret 2022, dan diikuti 90 peserta. Rinciannya, 15 Petugas Gizi Puskesmas se-Batu Bara, 15 Koordinator Lapangan Bidang KB, 15 o
Bidan Desa, 15 TP. PKK, 15 Kader Posyandu, dan 15 Kader Dasawisma. Sedangkan nara sumbernya berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara





