MEDAN | Bisanews.id |Wali Kota Medan, Bobby Nasution membuka Festival Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Kota Medan, di Lapangan Sepak Bola Mabar, Jalan Mangaan, Kecamatan Medan Deli, Sabtu (30/12/2023).
“Permainan tradisional ini merupakan salah satu wadah untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, serta dapat membentuk karakter anak. Melalui permainan tradisional mereka dapat bekerja sama secara tim untuk menyelesaikan permainan hingga menjadi juara,” kata Bobby dalam sambutannya.
Di zaman yang semakin berkembang ini, ungkapnya, banyak permainan yang dapat dimainkan secara individual dan dinikmati sendiri di rumah. Tidak seperti zaman dulu, jika ingin bermain harus berkumpul dan mengajak teman-teman terlebih dahulu.
Menantu Presiden Joko Widodo ini berpesan kepada perangkat daerah terkait dan Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) untuk dapat terus melestarikan permainan tradisional di Kota Medan.
“Melalui kegiatan ini, kita juga ingin generasi kita tidak lupa dengan permainan tradisional. Di samping itu, untuk mengajarkan pembentukan karakter diri dan kekompakan yang dapat digunakan ketika mereka sudah besar nanti, sekaligus mendukung terwujudnya Indonesia 2045,” paparnya.
Pada kesempatan itu Bobby memberikan uang Rp10 juta, sehingga total hadiah yang diperebutkan menjadi sebesar Rp30 juta.
“Agar para pesertanya semakin bersemangat lagi,” ujarnya.
Didampingi Bunda PAUD Kota Medan Ny Kahiyang Ayu beserta ketiga anaknya, Bobby menyaksikan perlombaan pecah piring. Bahkan, ketiga buah hatinya ikut mencoba permainan tersebut, dan terlihat gembira.
Bobby juga menyerahkan beasiswa kepada 138 mahasiswa berprestasi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Medan.
Di sela-sela kegiatan, Ketua KPOTI Kota Medan, Masnur Lukito menobatkan Bobby sebagai Bapak Olahraga Tradisional Kota Medan.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Benny Sinomba Siregar, dalam laporannya menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan kerja sama pihaknya dengan KPOTI.
“Tujuannya untuk membumikan dan menghidupkan kembali olahraga tradisional dengan bertajuk “Medan Bermain”. Total jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan ini sebanyak 2.190 orang,” jelas Benny.
Dikatakannya, ada 8 kategori yang diperlombakan dalam kegiatan tersebut, yakni Perlombaan Hadang diikuti sebanyak 350 siswa SMP putra, Terompah Panjang (250 siswa SMP putri), Bolak Balik Balok Estafet (100 siswa SD putra), Pecah Piring (250 siswa SD putri), Tarik Tambang (210 orang dari kelompok kerja guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan), Terompah Panjang (315 kepala sekolah dan guru), Tari Tambang (200 orang masyarakat), dan Terompah Panjang (200 orang masyarakat). (ayu)





