SERGAI | Bisanews.id | Produksi padi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) pada musim tanam (MT) I periode April–September 2025 mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan hasil panen di lapangan, produktivitas padi mencapai 7–8 ton per hektare, naik dibanding musim sebelumnya yang hanya 6–7 ton per hektare.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sergai H. Darma Wijaya saat meninjau panen padi di Desa Paya Mabar, Kecamatan Tebing Tinggi, Selasa (23/9/2025) sore. Turut hadir Ketua DPRD Sergai Togar Situmorang, Kepala Dinas Pertanian Sergai Dedy Iskandar, SP, MM, Direktur Politeknik Pertanian Medan sekaligus Penanggung Jawab Brigade Pangan Sumut Dr. Nurliana Harahap, serta Camat Tebing Tinggi Sukma Permana, SE, M.Si.
“Alhamdulillah, pada musim tanam I ini produksi padi meningkat menjadi 7 sampai 8 ton per hektare. Tahun lalu pada musim tanam kedua hasilnya hanya 6 sampai 7 ton. Kita berharap musim berikutnya bisa minimal bertahan di 8 ton per hektare, atau bahkan meningkat lagi,” ujar Darma Wijaya.
Bupati menegaskan peningkatan produktivitas ini tidak terlepas dari kerja keras petani, penyuluh, serta dukungan penuh pemerintah daerah. Ia menyebut perbaikan jaringan irigasi, penyediaan bibit unggul, dan bantuan alat pertanian menjadi faktor penting dalam menjaga ketahanan pangan.
“Dalam setiap pertemuan dengan petani maupun penyuluh, saya selalu menekankan agar lahan dikelola secara optimal. Pemerintah akan terus hadir mendukung, supaya Sergai tetap menjadi salah satu lumbung beras terbesar di Sumut,” kata Bupati yang akrab disapa Bang Wiwik.
Selain itu, Darma Wijaya juga mengapresiasi Politeknik Pertanian Medan melalui peran Direktur Dr. Nurliana Harahap yang aktif mendampingi Dinas Pertanian Sergai. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, akademisi, dan petani menjadi kunci keberhasilan peningkatan hasil panen.
Kadis Pertanian Sergai Dedy Iskandar menambahkan, laporan penyuluh menunjukkan rata-rata hasil panen musim ini memang lebih tinggi dibanding sebelumnya. “Peningkatan ini salah satunya karena perawatan tanaman yang lebih maksimal, didukung sistem irigasi yang semakin baik,” jelasnya.
Sementara itu, Penanggung Jawab Brigade Pangan Sumut Dr. Nurliana Harahap menilai capaian Sergai menjadi bukti konsistensi pemerintah daerah dalam menjaga swasembada pangan. Ia menyebut Sergai merupakan salah satu sentra padi utama di Sumut, bahkan mendapat alokasi optimalisasi lahan (Oplah) terbesar di provinsi pada 2025.
“Dengan dukungan ini, saya optimistis hasil panen ke depan bisa semakin meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah,” tutur Nurliana.
(Herry)





