Rifki, Bocah Penderita Tumor Otak Harapkan Bantuan Dermawan untuk Biaya Operasi

Rifki, Bocah Penderita Tumor Otak Harapkan Bantuan Dermawan untuk Biaya Operasi
Begini kondisi Rifki Daulai yang hanya bisa terbaring menahankan rasa sakit di kepalanya. (Foto : Ebiet/Bisanews).

SERGAI | Bisanews.id | Muhammad Rifki Daulai (10), warga Desa Pekan Sialangbuah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kab. Serdang Bedagai (Sergai) nampak terbaring di rumahnya saat dikunjungi wartawan, Senin (15/8/2022).

Ayah Rifki, Khairul Daulai menerangkan, anaknya yang masih duduk di kelas V sekolah dasar itu terserang tumor otak yang cukup ganas.

Khairul mengaku mengetahui penyakit Rifki melalui keterangan tim medis Rumah Sakit (RS) Grand Medistra Lubuk Pakam dan RS Melati Perbaungan pada September 2021 lalu.

Kata Khairul, kini anaknya itu hanya bisa terbaring sambil menahan rasa sakit di kepalanya. Dia juga sering muntah-muntah.

“Semula kami tidak tahu kalau Rifky kena tumor otak. Awalnya kerap diserang sakit kepala yang katanya sakit sekali dibarengi muntah”, papar Khairul yang mengaku ekonomi keluarganya tergolong pas-pasan.

Khawatir melihat kondisi anaknya yang sering sakit kepala dan muntah, dia melakukan berbagai upaya mencari biaya guna mengobati anaknya, termasuk mengurus menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Setelah mendapat kartu BPJS, Rifky lalu dibawa ke RS Sultan Sulaiman di Sei Rampah. Karena keterbatasan peralatan di rumah sakit milik Pemkab Sergai itu, akhirnya Rifky diboyong ke RS Medistra Lubuk Pakam untuk dilakukan CT Scan.

Hasilnya sungguh mengejutkan, Rifki disebut suspect craniophayngioma (DD/Adenoma Hipofise) + Hydrocepalus dengan ukuran 12×22 mm, yang dikenal dengan sebutan tumor otak.

Belum percaya dengan hasil yang diterima dari RS Medistra, sekitar Desember 2021 Khairul kembali membawa Rifki untuk di-CT Scan secara mandiri di RS Melati Perbaungan dengan biaya Rp 800 ribu.

Namun hasilnya tetap sama, yaitu tumor otak (craniophayngioma), dengan ukuran yang sudah bertambah, yakni 32,7×32,8 mm.

Saat itu Khairul tak bisa tidur memikirkan nasib anaknya. Apalagi menurut pihak RS, Rifki harus dioperasi dengan biaya Rp 250 juta untuk mengangkat tumor di kepalanya.

Baca Juga:  Kantor Teater Segera Pentaskan Trilogi Chaos Kaki di TIM

“Kami berharap dia dioperasi ‘gamma knife’ untuk mengurangi resiko. Kalau konvensional ditanggung BPJS. Namun kami takut resikonya sangat tinggi, karena dia masih kecil”, ucap Khairul sambil berlinang air mata.

Saat ini, lanjutnya, tumor yang bersarang di kepala Rifki sudah menjalar dan menganggu penglihatannya, sehingga menghambat segala aktivitasnya, termasuk sekolah.

“Dengan penglihatan dia itu, aktivitasnya terganggu. Sekolah pun harus didampingi, dan hanya setengah hari saja. Dan sebelumnya juga dia setahun sudah tidak masuk sekolah”, jelasnya.

Karena keterbatasan biaya, saat ini hanya obat herbal saja yang dapat diberikan Khairul dan isterinya Awaliyah kepada anaknya itu untuk mengurangi rasa sakit di kepala Rifki. Itu pun uangnya didapat dari hasil jualan jus Rp 5 ribu/gelas.

“Kondisinya, saat ini mata sebelah kanan sudah tidak bisa melihat, sering sakit kepala. Obat yang dimakan cuma herbal saja saat ini karena biaya juga”, ucapnya lirih.

Dengan kondisi ekonomi yang tak memadai, Khairul berharap ada para dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu biaya operasi sang anak yang saat ini tengah merasakan sakit di kepalanya.

Khairul juga mengaku, telah berupaya bermohon ke pihak ketiga melalui salah satu aplikasi open donasi untuk membantu biaya operasi anaknya tersebut.

Writer: EbietEditor: Abdul Muis