Wabup Sergai Minta Stakeholder dan Instansi Terkait Memetakan Program Penanganan Stunting

Wabup Sergai Minta Stakeholder dan Instansi Terkait Memetakan Program Penanganan Stunting
Wabup Sergai Adlin Umar Yusri Tambunan memberikan arahan saat membuka Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Serdang Bedagai di Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati Sergai, di Sei Rampah, Kamis (15/9/2022). (Foto : Dok. Pemkab Sergai/Bisanews).

SERGAI | Bisanews.id | Wakil Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Adlin Umar Yusri Tambunan mengatakan percepatan penurunan angka stunting pada balita adalah salah satu program prioritas pemerintah sebagaimana termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Karena itu Adlin meminta instansi terkait termasuk stakeholder untuk memetakan program kegiatan dan pencegahan stunting secara optimal.

Hal itu diungkapkan Adlin dalam arahannya saat membuka Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Serdang Bedagai di Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati Sergai, di Sei Rampah, Kamis (15/9/2022).

Menurut dia, saat ini satu dari empat balita di Indonesia mengalami stunting. Persoalan itu bukan hanya masalah bangsa di masa sekarang. Melainkan menyangkut masa depan, karena anak merupakan generasi penerus bangsa.

“Menurut WHO, batasan prevalensi stunting di suatu wilayah sebesar 20 persen. Secara nasional, berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi stunting menurun dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 24,4 persen di 2021. Berbanding lurus dengan Serdang Bedagai juga mengalami penurunan prevalensi stunting dari 36,2 persen pada 2019 menjadi 20 persen di 2021”, ucap Adlin.

Namun, Adlin berpesan agar tidak cepat berpuas diri, karena ada target harus di bawah 14 persen pada 2024, dan 0 persen pada 2030.

“Saya harap masing-masing instansi dan stakeholder dapat mengambil peran dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting di Serdang Bedagai. Camat, kepala desa hingga bidan dan lainnya saya harap terus menjalankan program yang sudah disusun hingga target penurunan stunting tercapai”, tambahnya.

Dia meyakini sinkronisasi program kegiatan lintas perangkat daerah dan desa dapat mendukung keberhasilan program penanganan stunting.

“Posyandu harus terus dilakukan sehingga dapat diketahui balita yang berisiko ataupun yang mengalami stunting. Sebab dari desa lah kita mengetahui balita yang mengalami stunting, ” tandasnya.

Baca Juga:  Atlet Judo Harap Kejuaraan Kapolri Cup Bisa Cetak ’Bibit’ Olimpiade

Sebelumnya Kadis Kesehatan Slamet Hartono melaporkan, Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten dilaksanakan berdasarkan hasil rembuk stunting tingkat desa dan kecamatan yang sudah terlebih dahulu dilaksanakan.

“Maksud dan tujuan rembuk stunting ini adalah percepatan penanganan stunting di Kabupaten Serdang Bedagai. Serta merumuskan program kerja yang akan dilakukan di tahun mendatang”, kata Slamet.

Kegiatan itu dihadiri Dandim 0204/DS Letkol Czi Yoga Febrianto, Kadis Kesehatan Sergai Slamet Hartono, dan Kadis P2KBP3A Sergai dr. Helminur Iskandar.

Writer: Herry SuheiriEditor: Abdul Muis