Wamen BUMN Cek Kesiapan Pengembangan Industri Aluminium Nasional

Wamen BUMN Cek Kesiapan Pengembangan Industri Aluminium Nasional
Wamen BUMN Pahala Nugraha Mansury mengunjungi Smelter PT INALUM Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.(Foto : Dok-Humasinalum/bisanews.id)

BATUBARA l Bisanews.id I Direksi PT Inalum menerima kunjungan Wakil Menteri (Wamen) I Kementerian BUMN RI Pahala Nugraha Mansury di pabrik peleburan (smelter) Aluminium di Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara.

Kunjungan inisiatif Kementerian BUMN dalam memeriksa kesiapan melakukan pengembangan usaha dalam pemenuhan kebutuhan aluminium nasional.

Japto Minta Kader PP Sumut Idealis dan Inspiratif

Demikian siaran pers Humas Inalum diterima Bisanews.id, Senin (7/2/22).

Wamen Pahala menyatakan dukungannya aksi korporasi sebagai langkah strategis dalam menciptakan hilirisasi dan ekosistem industri aluminium nasional. Kolaborasi antara BUMN diperlukan agar keberadaan BUMN di Indonesia terasa manfaat dan kontribusinya untuk Indonesia.

Baca Juga:  Ini Kata Ekonom Senior Indef Soal Kenaikan Harga BBM
“Kementerian BUMN mendukung penuh langkah Inalum sebagai perusahaan peleburan dan pengolahan aluminium pertama dan satu-satunya di Indonesia untuk menempuh langkah-langkah diperlukan sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhan aluminium nasional.

“Kami berharap, langkah strategis itu bisa berkolaborasi lintas perusahaan BUMN sehingga hasil bisa lebih maksimal, dan manfaatnya bisa segera dirasakan oleh negara, baik dalam hal kontribusi pajak maupun manfaat untuk masyarakat,” ujar Pahala.

Baca Juga:  Said Aldi Al Idrus Komit Bentuk DMDI Di 34 Provinsi
Direktur Pengembangan Usaha PT Inalum Dilo Seno Widagdo menjelaskan, saat ini Inalum sedang melakukan berbagai inovasi dan terobosan demi pemenuhan kebutuhan aluminium nasional. Menurut Dilo, saat ini supply demand dari aluminium nasional di Indonesia masih belum bisa dipenuhi secara maksimal. Butuh beberapa langkah strategis baik dalam hal infrastruktur maupun dalam hal ketersediaan energi untuk bisa mewujudkan hal tersebut.

Industri aluminium nasional saat ini masih sangat potensial dan terlihat dari supply-demand yang masih ada gap besar. Inovasi dari pengembangan usaha mutlak diperlukan.

Baca Juga:  PPIH Terus Cari Idun Rohim Zen, Jemaah Haji Asal Palembang
Contohnya, saat ini kami dalam proses peningkatan produksi yaitu baik dengan optimalisasi smelter Kuala Tanjung, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, atau Pembangunan Aluminium Remelt IAA. Namun itu belum cukup karena untuk mengembangkan smelter aluminium yang lebih besar dan berproduksi maksimal, perusahaan perlu mendorong ketersediaan energi yang lebih continue dan sustanable.

Langkah ketersediaan energi tersebut sedang kami jajaki untuk berkolaborasi dengan PT PLN,” ujar Dilo.

Saat ini Inalum sebagai perusahaan yang ditunjuk sebagai holding BUMN industry pertambangan sedang melakukan beberapa aksi korporasi strategis.Antara lain, Proyek Upgrading Teknologi Tungku Reduksi, Optimalisasi Smelter Kuala Tanjung, Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah, Pembangunan Aluminium Remelt IAA.
Proyek strategis tersebut diharapkan bisa membuat Inalum mampu memenuhi kebutuhan pasar aluminium yang masih memiliki potensi besar di Indonesia dan Regional.

Selain itu, Inalum melakukan berbagai langkah kolaborasi dengan perusahaan BUMN lain seperti PLN dalam rangka menciptakan ketersediaan,”ujarnya.