MEDAN | Bisanews.id |BadanKesejahteraan Masjid (BKM) Badiuzzaman mengizinkan lahannya dibangun saluran drainase guna mendukung upaya Pemko Medan dalam mengatasi banjir.
“Kita mengizinkan lahan masjid digunakan untuk pembangunan saluran drainase guna mengatasi banjir. Ini kita lakukan untuk mendukung Pemko Medan dalam mengatasi banjir. Insyaallah kita mendapat pahala,” kata Ketua BKM Badiuzzaman, Datuk Indra Jaya, saat ditemui di Masjid Badiuzzaman, Jalan PDAM Tirtanadi, Sunggal, Jumat (22/9/2023).
Diungkapkan Indra, sebelum pembangunan saluran drainase diizinkan, ia mengaku meminta izin terlebih dahulu dengan YM Datuk Syahlafati Ichsan selaku Raja Kepala Adat Kedatukan Sunggal Serbanyaman sebagai pemilik lahan Masjid Badiuzzaman.
“Karena, demi kebaikan dan kepentingan orang banyak, Raja mengizinkan lahan masjid untuk dibangun saluran drainase,” jelasnya.
Indra menjelaskan, saluran drainase yang dibangun melintasi halaman Masjid Badiuzzaman untuk mengalirkan buangan air yang datang dari Jalan Sunggal, untuk selanjutnya diteruskan ke Sungai Belawan yang berada persis di belakang masjid.
“Kalau saya tidak salah, saluran drainase yang akan digali sedalam sekitar 8 meter untuk ditempatkan box culvert,” paparnya.
Dengan diizinkannya halaman masjid dibangun saluran drainase, Indra berharap dapat mengatasi banjir di kawasan Medan Sunggal.
“Kita tahu kalau banjir terjadi, aktivitas warga sangat terganggu. Semoga, dengan dibangunnya saluran drainase ini, persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan warga dapat diatasi,” harap pria yang mengaku sebagai Datuk Panglima di Kedatukan Sunggal Serbanyaman.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, tampak 3 alat berat, yakni 2 unit ekskavator dan 1 unit crane diturunkan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan guna mendukung pengerjaan saluran drainase tersebut.
Pengerjaan masih fokus untuk penggalian saluran drainase mulai dari parit pinggir Jalan PDAM Tirtanadi hingga Sungai Belawan.
Sementara itu, Mail Juniko selaku pengawas proyek peningkatan saluran drainase perkotaan di Jalan Sunggal menuju Sungai Belawan (lanjutan) saat ditemui di lokasi menjelaskan, progres pengerjaan saluran drainase hingga saat ini telah mencapai 8 persen. Namun, permasalahan yang dihadapi sering terjadi longsor.
“Tidak hanya saat hujan saja, dalam kondisi kering tanah juga sering longsor hanya karena getaran dari ekskavator. Ini yang menjadi kendala dalam pekerjaan yang kita lakukan. Kita sudah bekerja selama kurang lebih 1,5 bulan, progresnya baru mencapai 8 persen,” terang Mail.