MEDAN | Bisanews.id | Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Edy Rahmayadi berharap para ustaz lebih berani dibanding umara (pemimpin) dalam bersuara. Ini, menurutnya, sangat dibutuhkan umat dalam mempelajari Islam lebih baik.
Hal itu diungkapkan Edy saat acara Muzakarah dan Bedah Buku Ustaz Abdul Somad (UAS) yang berjudul ‘37 Masalah Populer’, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (19/12/2022).
Karena itu, lanjut Edy, para ustaz harus memiliki pengetahuan yang luas, sehingga memiliki referensi yang tepat.
“Ustaz harus lebih berani dari umara, tetapi dengan referensi yang tepat dan benar, sehingga umat kita semakin baik memahami Islam,” kata Edy.
Menurut dia, agar ustaz bisa lebih berani bersuara, salah satu referensinya adalah buku ‘37 Masalah Populer’ karya UAS. Buku itu menjadi referensi penting bagi ustaz dan umat Islam.
“Ini masalah Islam yang banyak kita jumpai. Buku ini akan menjadi referensi bagi kita semua, terkait masalah yang sering kita jumpai dalam Islam,” ujarnya.
Sementara, UAS menjelaskan, dia menulis buku itu tujuannya agar umat bisa lebih berlapang dada menerima perbedaan yang ada dalam Islam. Perbedaan-perbedaan yang timbul dari mazhab-mazhab yang ada, menurutnya, bukanlah untuk membenci sesama muslim.
“Saya menulis buku ini bukan untuk mengajak ke mazhab tertentu, mazhab yang diajarkan guru-guru saya, tetapi agar kita lebih lapang dada menerima perbedaan,” kata UAS.
Menurut UAS, buku itu membahas, antara lain tentang bid’ah, Syi’ah, salat di masjid yang ada kuburannya, mengangkat tangan saat berdoa, foto, dan lainnya.
“Mudah-mudahan dengan buku ini bisa mencerahkan umat Islam yang bingung menghadapi masalah-masalah tersebut,” ujarnya.
Hadir pada acara itu, Afifi Lubis sebagai moderator, Ketua Baznas Sumut Muhammad Hatta, Ketua PW Al Jam’iyatul Wasliyah Dedi Iskandar Batubara, OPD Pemprov Sumut, antara lain Plt Kadis Kominfo Sumut Ilyas S. Sitorus, Kadisnaker Baharuddin Siagian dan Kadis Pendidikan Asren Nasution. Terlihat juga berbagai ormas Islam Sumut, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.