MEDAN | Bisanews.id |Islam adalah agama yang diturunkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam. Meskipun begitu, dalam melaksanakan dakwah, Islam tidak pernah memaksakan penganut agama dan kepercayaan lain untuk mengikuti ajaran Islam.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Laksamana Putra Siregar, diwakili Kabid PAUD dan PNF Disdikbud, Ismail Marzuki Siregar, dalam sambutannya pada Seminar Nasional Al-Washliyah yang bertema “Menggagas Strategi Kebudayaan Dalam Optimalisasi Dakwah Al-Washliyah”, di Hotel Saka, Medan, Sabtu (23/9/2023).
Dalam melakukan dakwah, ujarnya, Islam selalu berpedoman pada Al-Qur’an yang menyatakan,“Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku”, sehingga tidak pernah ada paksaan dalam dakwah Islam.
Namun begitu, lanjutnya, dakwah tetap dilaksanakan dari berbagai arah dengan menggunakan bermacam strategi. Meskipun nilai-nilai Islam itu berlaku universal dan senantiasa up-date, namun setiap generasi memiliki kecenderungan yang berbeda dalam menerima dakwah.
Seperti generasi saat ini, jelasnya, cenderung menerima dakwah yang disampaikan melalui media sosial, antara lain YouTube, dan mereka bisa mencari sendiri materi dakwah apa yang diinginkan.
“Strategi berbeda harus diterapkan dalam melakukan dakwah baik itu untuk anak-anak, dakwah untuk remaja, dakwah untuk orang tua, dakwah untuk laki-laki, maupun dakwah untuk perempuan, sehingga dakwah tersebut bisa diterima dengan tangan terbuka dan hati yang ikhlas, sehingga dapat meningkatkan kemaslahatan umat dalam segala bidang, baik untuk kehidupan di dunia maupun kehidupan kelak di akhirat,” kata Marzuki.
Marzuki berharap, melalui seminar ini Al-Washliyah Kota Medan ke depannya dapat memperlebar jalan dakwahnya.
“Sehingga segala bentuk dakwah kita akan bisa diterima dengan tangan terbuka oleh setiap golongan yang menjadi sasaran dakwah kita,” harapnya.
