Jangan Ada Pengurangan Cabor, PON 2028 Mendatang Harus Lebih Dewasa

Jangan Ada Pengurangan Cabor, PON 2028 Mendatang Harus Lebih Dewasa
Wakil Ketua Pengurus Besar Pabersi Pusat, Zainuddin Lubis. (Poto : ayu)

Medan | bisanews.id | Usainya pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 kemarin, ternyata telah menimbulkan polemik bagi setiap pengurus cabang olahraga khususnya angkat berat secara nasional.

Pasalnya, ada beberapa cabor baik yang sudah familiar si tengah-tengah warga Indonesia dan masih asing, bakal tak diikut sertakan pada ajang PON XXII NTB-NTT 2028 mendatang.

Padahal hal tak harus terjadi, mengingat dunia olahraga yang selalu menjunjung tinggi sportivitas, jangan dirusak karena hanya sebuah kepentingan semata ataupun ketidak tenaran cabor tersebut.

Untuk itulah Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Indonesia (PB Pabersi), Zainuddin Lubis didampingi Kabid Organosasi Pabersi Pusat, Rico Goncalwes Sirait SH,MH CPM kepada wartawan via telepon selular, Senin (21/10/2024) mengatakan, seharusnya tidak ada pengurangan cabang olahraga disaat pelaksanaan ajang multi event nasioal yang digelar di dua provinsi yaitu, NTB-NTT 2028 mendatang.

Dikatakan, seperti cabor angkat berat yang dulunya berbaur di bawah bendera Persatuan Angkat Besi/Angkat Berat dan Binaraga (PABBSI), merupakan salah satu cabor tertua yang tak pernah absen mengikuti event baik berskala regional maupun nasional.

“Saya rasa pemerintah pusat harus objektif menyikapi tak diikutkan sertanya cabor angkat berat berlaga di PON XXII NTB-NTT 2028 mendatang. Selain itu, pemerintah pusat juga harus memanggil KONI Pusat bahkan kepala daerah dan KONI NTB dan NTT selaku tuan rumah PON 2028 untuk menanyakan mengapa dan ada apa,” kata Zainuddin serius.

Menurutnya, selain itu KONI Pusat juga harus benar-benar mengkaji ulang atas tak diikut dilibatkannya angkat berat, sehingga para pembina bisa lebih menyikapi agar bisa berlaga diajang multi event nasional empat tahunan seperti selama ini dilaksanakan.

Zainuddin kembali mengatakan, memang tidak siapapun tak bisa memaksakan pihak tuan selaku penyelenggara PON untuk mengurangi ataupun menambah cabor yang siap di pertandingkan.

Baca Juga:  Kapolda Sumut Serahkan Penghargaan kepada Personel Polres Sergai

Namun di NTT sudah ada kepengurusan Pabersi nya bersama provinsi lainnya di Indonesia, maka pemerintah NTT harus lebih dewasa memikirkan masa depan pembinaan atlet angkat beratnya secara serius.

“Mungkin saja akibat ketiadaan dana atau kurang populernya cabor tersebut didaerah yang dimaksud. Namun, saya bersama ketua umum dan pengurus Pabersi Pusat lainnya tetap meminta peran KONI selaku induk top olahraga nasional lebih dewasa, sehingga kerisauan para pengurus dan atlet angkat berat secara nasional dapat terobati,” pintanya serius.

Sebab dengan beredarnya kabar cabor angkat berat tak dipertandingkan di PON XXII 2028 menurut Zainuddin, jelas akan berimbas pada menurunnya mental para atlet serta merusak tatanan pembinaan yang sudah bagus dilakukan selama ini.

Apalagi cabor angkat berat, bukanlah olahraga yang dibentuk secara lokal, melainkan memiliki badan internasional dengan diisi belasan negara termasuk Indonesia serta merupakan salah satu cabor tertua di tanah air.

“Kita tak tahu mengapa pengurangan bisa terjadi khususnya terhadap cabor angkat berat. Apakah tuan rumah NTB dan NTT tak punya dana atau ikut campurnya politik atau juga kurang diminati. Tapi kalaulah sudah masuk politik ke tubuh olahraga, maka akan hancur pembinaan atlet yang tidak hanya ditubuh Pabersi, namun berimbaa kesemua cabor,” katanya lagi.

Zainuddin menambahkan, pihaknya akan segera melaksanakan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) serta menempatkan kepengurusan baru untuk lima tahun kedepan setelah masa kepengurusan baru 2025-2029 mendatang di Lampung Desember 2024 mendatang.

“Di Munaslub nanti, soal tak diikutkannya cabor angkat berat pada PON XXII 2028 mendatang akan menjadi topik utama selain membahas masa depan Pabersi setelah berpisah dengan PABBSI beberapa tahun lalu,” ujarnya lagi.

Baca Juga:  Pengajian Al-Matin Peringati Milad Ke-14 Di Parapat

Zainuddin dalam berteleponan itu sangat sedih dan kecewa, karena cabor angkat berat bakal tak digelar di PON XXII NTB-NTT. Sebab dia melihat sendiri bagaimana lelahnya para pengurus dalam menjalankan roda organisasi ditambah keseriusan pelatih tanpa henti memberikan materi latihan pada atlet yang ditempa agar bisa menjadi atlet handal nantinya.

“Sekali lagi saya meminta kepada pemerintah dab KONI Pusat agar membatalkan rencana tak diikut sertakannya cabor angkat berat berlaga diempat tahun kedepan. Begitu juga dengan provinsi yang siap menjadi tuan rumah, yang didalam didalamnya terlibat langsung pemerintah daerah harus bisa berkoordinaai dengan KONI kabupaten kotanya soal ada tidak atlet angkat berat. Dan saya optimis pasti ada dan tak mungkin tak ada. Soalnya kalau csbor angkat berat tak digelar, maka dipastikan para atlet angkat berat diseluru Indonesia, sangat kecewa berat,” pungkasnya mangakhiri. (ayu)