MEDAN | Bisanews.id | Aksi unjuk rasa seratusan massa Partai Buruh Sumatera Utara (Sumut) menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (6/9/2022), mendapat pengawalan dari personel Polrestabes Medan.
“Tuntutan massa aksi diterima oleh Anggota DPRD Sumut,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda.
Menurut Valentino, tuntutan massa antara lain menolak kenaikan harga BBM, minta cabut dan batalkan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja, dan naikkan upah buruh tahun 2023 sebesar 10-13 persen.
Ia mengatakan setelah aspirasinya diterima pihak DPRD Sumut, massa lalu membubarkan diri dengan tertib.
“Massa aksi membubarkan diri dengan tertib, situasi terkendali,” ujar Valentino.
Dijelaskannya, untuk mengawal jalannya aksi agar berlangsung aman dan kondusif, Polrestabes Medan mengerahkan personel gabungan lengkap dengan kendaraan taktis.
Sebelumnya, saat memimpin apel pengamanan unjuk rasa di Lapangan Benteng Medan, Valentino berharap situasi tetap terjaga dengan keberadaan petugas, sehingga tercipta situasi aman, tertib, dan damai.
Terkait kenaikan harga BBM, menurut Valentino, adalah tugas kita semua menjaga keamanan dan melaksanakan pelayanan.
“Apabila terjadi aksi, itu suatu kewajaran,” ucapnya.
Kapolrestabes menegaskan dalam pelaksanaan tugas pengamanan sudah diatur dalam Perkap, sehingga tidak terjadi kesalahan, serta aparat dapat melaksanakan tugasnya secara benar, dan tidak berlebihan.
Mantan Dirlantas Polda Sumut itu menyebutkan, dalam pelaksanaan pengamanan tidak ada yang membawa senjata api.
“Kemarin sudah ada kejadian di Siantar, dan kita harus menjaga keamanan di Kota Medan,” pungkasnya.





