Medan | bisanews.id | Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan besar saat berjumpa Irak pada laga kedua Grup B babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.
Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung di King Abdullah Sports City dan menjadi penentu asa Garuda menuju Piala Dunia.
Kekalahan tidak boleh menjadi pilihan bagi Indonesia jika ingin menjaga peluang lolos, terutama di grup berat yang juga dihuni Arab Saudi.
Bagi Indonesia, laga kontra Irak merupakan partai hidup-mati. Tim Garuda belum pernah tampil di Piala Dunia sejak 1938 (saat bernama Hindia Belanda) dan kini berusaha mencetak sejarah baru.
Pada laga pembuka, Indonesia kalah 2–3 dari Arab Saudi meskipun Kevin Diks mencetak dua gol dari titik putih. Pertahanan yang rapuh kembali menjadi masalah utama skuad Patrick Kluivert.
Jika kembali kalah, maka Indonesia hampir dipastikan tersingkir dari persaingan menuju babak kelima.
“Indonesia harus menang. Tak ada pilihan lain kecuali menang. Skornya 2-1,”kata H Apri Sugiarto dalam pesan WhatsApp, Jumat (10/10/2025)
KUPT PPLP Sumut ini mengakui, dalam lima laga terakhir di semua ajang, Indonesia mencatat dua kemenangan. Namun, inkonsistensi masih membayangi permainan, terutama saat menghadapi tim Asia Barat.
Secara historis, Indonesia tidak pernah menang dalam delapan pertemuan terakhir dengan Irak (2 imbang, 6 kalah). Satu-satunya kemenangan dicatat pada Olimpiade 196
“Senario kejutan tetap terbuka. Kemenangan atas Irak dapat membuka peluang persaingan tiga tim, terutama jika Irak mampu mengalahkan Arab Saudi pada pertandingan selanjutnya,”sebut Apri
Meski begitu, Apri berharap Patrick Kluivert harus benar-benar menerapkan strategi dan taktik yang jitu untuk merebut tiga poin.
Pasalnya, Irak bawah kendali pelatih Graham Arnold, eks pelatih Timnas Australia, Singa Mesopotamia menunjukkan peningkatan performa signifikan.
Irak baru saja meraih gelar Piala Raja di Thailand dan bertekad membawa momentum tersebut ke arena kualifikasi.
Irak memasuki fase krusial ini dengan ambisi besar untuk kembali ke panggung Piala Dunia setelah terakhir kali tampil pada 1986.
Mereka sebelumnya finis di posisi ketiga pada babak kualifikasi dengan 15 poin (4 menang, 3 imbang, 3 kalah), hanya terpaut satu poin dari Yordania.
“Pemain harus kompak dan saling komunikasi dan disiplin.Dengan begitu, kemenangan bisa tercapai . Saya optimis Indonesia menang,”pungkasnya mengakhiri. (ayu)





