MEDAN | Bisanews.id | Walikota Medan, Bobby Nasution gerah dengan aduan beberapa wali murid soal dugaan pungutan liar (pungli) oleh Kepala SDN 060898 Medan, Sukmasari, S.Pd., M.Pd.
Aduan para wali murid langsung terdengar saat dirinya meninjau kegiatan vaksinasi anak di sekolah tersebut, Rabu (16/02/2022) lalu.
Sementara Sukmasari kepada Bisanews.id, Jumat (18/02/2022), di ruang kerjanya menjelaskan, kutipan tersebut bukan merupakan suatu keharusan dan paksaan terhadap wali murid.
“Saya ikhlas melaksanakan tugas tersebut dengan mengurus segala sesuatunya soal PIP ke Bank BRI. Mulai dari pendataan, kelengkapan berkas hingga pengajuan ke Bank. Namun saya sedih saat adanya informasi dugaan pungli tersebut ke Pak Walikota Medan”, kata Sukma.
“Secara pribadi saya sangat malu, karena informasi yang disampaikan tidak seperti yang terjadi sebenarnya. Beberapa wali murid memberikan dengan ikhlas dan sukarela,” imbuhnya.
Ia juga mengamini ada dipanggil pihak Dinas Pendidikan Medan. Dia mengaku telah mengembalikan uang dugaan pungli tersebut kepada wali murid.
“Saya sudah dipanggil Dinas Pendidikan, dan diperintahkan untuk mengembalikan dana tersebut dengan melampirkan bukti-bukti pengembalian uang yang diberikan wali murid,” terangnya.
“Saya tidak ada membuat ketentuan tersebut. Bahkan saya sempat menegaskan kepada wali murid apakah pemberiannya tersebut ikhlas. Secara tegas mereka menyatakan ikhlas dengan senyuman,” tegasnya.
Hal senada dikatakan salah satu wali murid, Sri Ayu. Ia mengaku kutipan tersebut bukan suatu ketentuan dan paksaan dari Kepala SDN 060898 Medan.
“Pemberian itu adalah inisiatif dari pribadi kami sendiri. Kami merasa beliau sangat lelah dalam mengurus PIP tersebut. Mulai dari tahap pendataan, kelengkapan berkas hingga bolak balik ke bank. Kan gak salah kalau kami menghargai jasa lelah beliau. Bahkan hari ini uang yang saya berikan itu dikembalikan ibu kepala sekolah,” jelas Sri.
Sri menegaskan, selama anaknya bersekolah di situ, tidak pernah dipersulit atau adanya kutipan-kutipan liar dari pihak sekolah.
“Saya berani jamin hal kutipan-kutipan liar itu tidak ada saya alami. Anak saya sudah 4 tahun bersekolah di sini, kalau pun ada pemberian dari wali murid, itu semata-mata adalah bagian dari inisiatif, bukan paksaan,” pungkasnya.