Medan | bisanews.id | Dalam menjalani persiapan lewat beberapa partai uji coba sebanyak 14 kali, tim sepak bola PON putra Sumut terus melakukan persiapan matang dengan mengedepankan filosofi sepak bola yang benar dan ribak sude.
Demikian dikatakan kepala pelatih sepak bola tim PON Sumut, Ridwan Saragih pada wartawan di KONI Sumut, Kamis (1/8/2024).
Dikatakan, walau meraih hasil bagus dari 14 laga uji coba baik tingkat lokal dan nasional, tim sepak bola PON Sumut juga melakukan Tryning Camp (TC) penuh di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta dengan melawan timnas, liga satu dan dua nasional.
Tapi menurut Ridwan, membawa anak-anak tour beberapa kota di Jawa, yang dicari bukanlah bangga dari maksimal melainkan tujuan pelatih dan Asprov PSSI Sumut adalah, untuk menambah jam terbang para pemain sepak bola PON Sumut semata.
Selain itu, Asprov PSSI Sumut tetap mengikuti ketentuan yang berlaku dalam hal perekrutan pemain untuk tim PON Sumut, kelahiran 2003 dan juga kelahiran 2004, 2005 dan 2006.
Dan dalam membentuk tim dalam hal perekrutan pemain, Asprov PSSI Sumut dilakukan talen scoting dengan melibatkan Indra Safri.
“Artinya dengan road show ke Jakarta, Bandung, Yoyakarta dan beberapa kota lainnya dilakukan, karena para pemain yang kita siapkan menghadapi PO Aceh-Sumut XXI/2024 minim kompetisi
,” kata Ridwan serius.
Jadi saat ini para pemain diberi tugas untuk terus menjaga peforma latihan seperti, tehnik, disiplin dan mental tanding agar tidak turun saat menghadapi kompetisi sebenarnya yaitu, PON XXI/2024 pada 13-15 September 2024 mendatang di Aceh.
“Makanya mereka terus menjalankan program latihan yang telah saya susun untuk dijalankan. Dan mereka saat ini berlatih di Lubukpakam Deliserdang,” ucap Ridwan lagi.
Disinggung keyakinan, Ridwan kembali mengatakan, harus yakin. Sebab membawa pemain tour beberapa kota di Jawa, bukanlah hanya represing melainkan ingin melihat dan menjadikan para pemain memiliki daya juang tinggi tangguh lewat uji coba dengan beberapa klub sepakbola ternama tanah air.
“Dan dari perjalanan kemarin itu, yang saya lihat anak-anak sudah menunjukkan progres cukup baik. Apalagi setiap program latihan yang saya berikan, dapat mereka peragakan dengan baik,” katanya lagi.
Dan beranjak dari progres positif itulah, Asprov PSSI Sumut terus perhatikan segala yang dibutuhkan pemain baik itu saat berlatih, bertanding serta diluar jam latihan.
Para pemain juga diajarkan disiplin dengan membagi seperti, kegiatan keagamaan, jam latihan, istirahat secara teratur dan makan serta membagi waktu. Selain itu, jam istirahat juga kalau bisa jangan digunakan untuk yang To dan bermanfaat.
Tapi gunakan dengan melihat pertandingan sepakbola liga-liga ternama dunia dengan tujuan agar bisa mengaplikasikannya saat bermain di tengah lapangan nantinya.
“Selain itu, Asprov PSSI Sumut juga memberi kesempatan kepada seluruh pemain untuk membaca buku dan mendengarkan musik untuk membuka cakrawala agar tak kaku kali sesuai berlatih dan bertanding,” pungkasnya mengakhiri. (ayu)
