Pedagang Di Medan Keluhkan Minyakita Langka Dan Mahal Jelang Nataru

Pedagang Di Medan Keluhkan Minyakita Langka Dan Mahal Jelang Nataru
Minyakita yang mulai langka dipasaran. (Foto : ist)

MEDAN | bisanews.id | Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, para pedagang  di Kota Medan kembali dibuat resah akibat kelangkaan minyak goreng rakyat merek Minyakita.

Selain sulit ditemukan, harganya juga melonjak jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Keluhan ini mencuat pada, Senin (8/12/2025). Para pedagang mengaku sudah lebih dari satu bulan kesulitan mendapatkan pasokan Minyakita, yang seharusnya menjadi produk minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

May, salah seorang pedagang di Kota Medan, mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan satu dus Minyakita berisi 12 kemasan pouch, ia harus membayar Rp198.000.

Dengan kondisi tersebut, ia terpaksa menjual satuan di harga Rp17.500/liter (kemasan pouch), jauh di atas HET pemerintah yang berada di kisaran Rp15.700/liter.

“Kelangkaan Minyakita terjadi sejak sebulan yang lalu. Barangnya susah sekali didapat. Kalau pun ada, harganya sudah tinggi dari distributor,”kata May.

Kondisi serupa dialami banyak pedagang lainnya. Mereka menyebut kenaikan harga ini bukan semata-mata keinginan pedagang, melainkan dampak langsung dari kelangkaan barang di tingkat distributor maupun agen.

“Karena barangnya susah didapat, ya otomatis yang ada pasti mahal. Kami pun bingung mau jual berapa, tapi kalau ikut HET kami rugi,” kata salah seorang pedagang lainnya.

Mencurigakan: Minyak Melimpah, Minyakita Justru Langka.
Kelangkaan Minyakita ini menimbulkan tanda tanya besar.

Di satu sisi, produksi minyak sawit Indonesia melimpah. Namun produk Minyakita yang digadang-
gadang sebagai solusi minyak murah bagi rakyat malah semakin sulit ditemukan menjelang momen besar seperti Natal dan Tahun Baru.

Situasi ini memunculkan dugaan bahwa ada gangguan distribusi atau praktik penahanan pasokan oleh pihak tertentu untuk mendorong kenaikan harga di pasar.

Baca Juga:  Perajin Kriya Batu Bara Magang di Yogyakarta

Bertindak Cepat
Pengamat kebijakan publik menilai pemerintah perlu bergerak cepat. Jika tidak, beban ekonomi masyarakat akan semakin berat, terutama menjelang masa libur panjang di mana kebutuhan pangan meningkat.

Pedagang berharap pemerintah turun langsung memastikan distribusi Minyakita berjalan normal dan menindak pelaku yang mencoba memanipulasi pasokan.

“Kita berharap pemerintah turun tangan. Masyarakat yang jadi korban kalau begini,”kata seorang pedagang.

Kelangkaan dan kenaikan harga Minyakita yang kembali terulang ini menjadi catatan penting, mengingat masalah serupa juga pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Jika tak segera diatasi, bukan hanya pedagang yang akan terbebani, namun juga jutaan konsumen yang membutuhkan minyak goreng dengan harga terjangkau. (rel/ayu)