MEDAN | Bisanews.id |Pemko Medan melalui Bagian Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kota Medan menggelar Sosialisasi Pengendalian Inflasi Daerah Melalui Penerapan Pertanian Perkotaan (Urban Farming), di Hotel Grand Mercure, Selasa (14/11/2023).
Kegiatan dibuka Wali Kota Medan, Bobby Nasution, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Medan, Agus Suriyono.
Dalam sambutannya Agus mendorong kader PKK Kota Medan agar dapat memanfaatkan perkarangan rumah sebagai lahan pertanian mini, yang nantinya dapat menambah penghasilan.
“Urban farming harus terus didorong untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Langkah ini penting dilakukan sebagai upaya kita dalam mengendalikan inflasi daerah,” kata Agus.
Dijelaskannya, saat ini kondisi global yang tidak menentu memberikan dampak pada kehidupan, salah satunya terhadap krisis pangan. Harga pangan yang melonjak tinggi menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
“Kenaikan harga pangan berdampak terhadap inflasi daerah. Karenanya, berbagai langkah harus kita ambil untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok, salah satunya dengan melakukan transformasi sistem pangan di kota melalui penerapan urban farming,” jelasnya.
Langkah ini, kata Agus, menjadi solusi yang diharapkan mampu menjawab permasalahan terkait inflasi. Meskipun daerah perkotaan, seperti Medan, lahannya sangat terbatas, namun tidak menutup kemungkinan dilakukannya urban farming.
“Dengan adanya urban farming menjadikan sistem pangan yang berkelanjutan. Bahkan, sistem ini sudah diterapkan di kota-kota lainnya di dunia, seperti Italia dan juga Singapura. Dengan penerapan urban farming mereka mampu memenuhi 30% kebutuhan panganya sendiri,” sebut Agus.
Untuk mencapai hal tersebut, ujarnya, aspek penting yang harus diperhatikan adalah melalui pendekatan holistik dan berkelanjutan, mulai dari tata ruang, teknologi pertanian pangan (agrifood), dan pengembangan tenaga ahli pertanian (agri specialist).
“Hal ini akan menjadi sebuah keniscayaan yang dapat kita lakukan di Kota Medan, mengingat kita memiliki ketersediaan lahan yang lebih dari cukup dibandingkan dengan Singapura,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Bagian SDA Setda Kota Medan, Mulia Rahmad Nasution, dalam laporannya menyampaikan, urban farming memiliki banyak manfaat dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Dalam hal ini sebagai penyiapan langkah intervensi untuk mengatasi kenaikan harga bahan pangan di Kota Medan melalui pemenuhan kebutuhan pangan dasar manusia.
“Selain itu juga banyak manfaat lain, yakni ketersediaan udara bersih, hingga sarana rekreasi.
Dengan menerapkan pertanian di kota, maka kita sudah berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” kata Mulia, didampingi Ketua Tim Lingkup Pertanian, Kelautan dan Perikanan SDA Setda Kota Medan, Rosita Deslina Yanti Siregar.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Medan, Penyuluh Pertanian Madya pada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara, Ir. Rismauli B. Gultom, MP, dan Kepala Divisi Pengembangan Produk PT. Tani Mas Subur Medan (Aktivis Pertanian), Eddy Susanto.
Kegiatan yang dihadiri Staf Ahli Wali Kota Medan Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Emilia Lubis, diberikan pemahaman kepada para peserta terkait langkah tepat dalam penerapan urban farming.