JAKARTA| Bisanews.id | Wali Kota Medan, Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota H Aulia Rachman menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award, di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Penghargaan diserahkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Dr Muhadjir Effendy MAP bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian MA PhD dan Dirut BPJS Kesehatan, Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD.
Disebutkan, penghargaan itu diberikan karena Kota Medan dinilai berhasil mencapai jumlah kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melebihi 95 persen dari jumlah penduduknya.
Selain Medan, ada 81 kota lain di Indonesia juga mendapatkan penghargaan serupa. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut), selain Medan, ada 4 kota lainnya, yaitu Gunung Sitoli, Sibolga, Tebing Tinggi, dan Tanjung Balai.
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dalam arahannya mengatakan, sebagai salah satu program strategis nasional sejak 2014, JKN telah menjadi tonggak revolusioner dalam penataan layanan kesehatan masyarakat di Indonesia.
“Di mana Indonesia menjadi salah satu negara dengan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan yang besar, sehingga hampir seluruh penduduk mendapat perlindungan kesehatan yang memadai,” ujar Ma’ruf.
Sementara Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman mengatakan bersyukur atas penghargaan tersebut.
Menurut dia, UHC Award merupakan bukti keseriusan Wali Kota Medan mewujudkan visi misi, sekaligus komitmen dalam merealisasikan program prioritas, salah satunya adalah peningkatan pelayanan kesehatan.
“Untuk itu, mohon doa dan dukungan dari masyarakat, agar apa yang menjadi program dan visi misi Pak Wali Kota bisa berjalan lancar untuk membawa perubahan bagi Kota Medan menjadi lebih baik lagi ke depannya menuju Medan berkah, maju dan kondusif,” harap Aulia.
Berdasarkan data dashboard Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per-1 Maret 2023, capaian UHC Kota Medan sebesar 2.434.358 jiwa, atau 96,33 persen dari 2.527.050 jiwa penduduk Kota Medan.
Adapun perinciannya, 666.100 jiwa berasal dari Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui pendanaan APBN, 537.078 jiwa berasal dari PBI melalui pendanaan APBD.
Kemudian, 702.010 jiwa berasal dari Pekerja Penerima Upah (PPU), 458.457 jiwa berasal dari Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU/Pekerja Informal), dan 70.713 jiwa berasal dari Bukan Pekerja (BP) yang terdiri dari investor, pemberi kerja, veteran, perintis kemerdekaan, dan pensiunan.
