Marindal | bisanews.id | Polrestabes Medan batal menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan seorang mahasiswa Universitas Medan Area (UMA) di Jalan Pendidikan, Gang Rambe, Dusun IV, Desa Merindal II, Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, Selasa (18/11/2025).
Seharusnya kegiatan rilis pengungkapan kasus tersebut dijadwalkan pada, Selasa (18/11/1025) sekira pukul 15.00 WIB.
Sedangkan Kepala Dusun IV Desa Marindal II, Supranoto mengatakan, pihaknya sudah siap dan stanby menunggu kehadiran pihak kepolisian Polrestabes Medan dan Polsek Patumbak untuk menggelar konferensi pers atau pemaparan terhadap kasus pembunuhan keji yang dialami seorang mahasiswa UMA bernama Bonio Raja Gadjah berumur 19 tahun di Jalan Pendidikan Gang Rambe Dusun IV Desa Marindal II Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang.
“Kami sudah siap untuk mendampingi kepolisian Polrestabes Medan untuk pengungkapan kasus pembunuhan warga, Bonio. Sudah ada tadi persiapan untuk peralatan konferensi persnya. Tiba-tiba batal, infomya Kapolrestabes Medan tidak jadi datang untuk memberi keterangan pengungkapan motif kasus pembunuhannya. Kami masih menunggu informasi selanjutnya dari kepolisian Polrestabes Medan dan Polsek Patumbak,”kata Supriono di sekitar TKP.
Lebih lanjut, ia menuturkan terkait kejadian pembunuhannya tidak mengetahui persis. Ia mengetahui kejadian tersbut setelah ada laporan dari warga (tetangga korban).
“Saya gak tau persis kejadiannya. Karena dapat informasi pembunuhan tersebut saya konsultasi dengan Kades dan Inafis Polrestabes Medan. Jam 19.30 WIB melihat kondisi di dalam rumah sudah terkunci masuk pintu utama, masuknya dari jendela nampaklah si mayat/korban. Dan berkoordinasi dengan perangkat desa sekitar jam 01.00 WIB dibawalah mayat itu ke RS Bhayangkara, bubarlah kami,” ucap Supriono.
”Untuk luka ada bekas benda tajam dipunggung, giginya lepas kurang lebih dua dan mulutnya memar. Kakak dan korban tinggal disini sekitar 9 tahun lamanya,. Korban mulai kexil disini tinggal, sekolah SD dan SMP disini, SMA nya di kampung Pakkat Kabupaten Humbang Hasudutan dan kembali kuliah disini. Sosok koban dikenal baik, ramah dan mudah bergaul, (banyak teman),. Orangtua korban pun dermawan (sesuka membantu sesama) disini,” pungkasnya.
Menurut pantauan wartawan di lapangan, rumah korban sudah terpasang police line (garis poliai) dan para keluarga besar korban sudah berdatangan dari berbagai daerah guna menyaksikan pelaku pembunuhan korban secara keji dan mengetahui motof pelaku dari konferensi pers yang digelar oleh kepolisian Polrestabes Medan. (rel/ayu)





