PEKANBARU | Bisanews.id | Raja Gunung Sahilan, Paduka Yang Dipertuan Agung HTM Nizar, didampingi sejumlah datuk, mengunjungi Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Senin (5/9/2022). Ini merupakan kunjungan balasan pasca kunjungan LAMR beberapa waktu lalu ke kediaman raja di Pekanbaru.
Rombongan disambut pimpinan LAMR, antara lain Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) Datuk Seri HR Marjohan Yusuf, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri H Taufik Ikram Jamil.
Pertemuan yang dipandu Sekretaris Umum MKA, Datuk Alang Rizal, terlihat sangat akrab.
Baik Datuk Seri Marjohan maupun Taufik mengaku sangat gembira atas kunjungan itu. Sebab bagaimanapun kunjungan itu bermilai silaturahim, sesuatu yang amat dianjurkan dalam Islam sebagai dasar nilai Melayu.
Bagi LAMR, Kerajaan Gunung Sahilan menempati posisi penting. Sebab, unsur kerajaan itu ikut mendirikan LAMR di tahun 1970. Selain itu, Gunung Sahilan merupakan satu dari kerajaan di Riau yang masih dipegang zuriat raja sebelumnya dan ditabalkan.
Sementara Paduka Yang Dipertuan Agung HTM Nizar mengatakan pihaknya memerlukan LAMR dalam menyuarakan keberadaan kerajaan tersebut ke tengah khalayak. Hal itu antara lain berkaitan dengan hak-hak kerajaan dan masyarakatnya dalam kehidupan bernegara secara patut.
Dikatakannya, kerajaan hampir tak punya apa-apa lagi, sehingga untuk membuat pagar istana saja tidak bisa.
“Kenyataan seperti ini tentu tidak bisa dibiarkan terus kalau kita tidak mau peninggalan leluhur kita itu punah”, kata Paduka Nizar.
Menyikapi hal itu Datuk Seri Taufik mengatakan pihaknya prihatin dengan kenyataan tersebut. Oleh karena itu LAMR berusaha memenuhi harapan raja terlepas dari bagaimana hasilnya. Sebab, Kerajaan Gunung Sahilan adalah satu sumber adat Melayu Riau yang harus dijaga dan dipelihara.





