TEBING TINGGI | Bisanews | Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kumpulan Pane Tebing Tinggi, dr Irwansyah menegaskan RSUD Kumpulan Pane harus segera bangkit dari permasalahan dengan melakukan berbagai terobosan.
Hal itu disampaikan Irwansyah saat menjadi narasumber di acara Forum Konsultasi Publik bertema ‘Kami Peduli Kesehatan Anda’, Jumat (30/9/2022), di Aula RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi.
Dikutip dari dari Mimbarsumut.com, menurut Irwansyah, sebelumnya RSUD Kumpulan Pane harus menerima pasien rujukan dari rumah sakit tipe C. Kondisi ini membuat rumah sakit tersebut tidak punya pasien.
Namun, lanjutnya, RSUD Kumpulan Pane dengan tipe B Non Pendidikan saat ini telah membuka ‘keran’ untuk beberapa puskesmas.
“Sejak bisa menerima rujukan dari beberapa puskesmas yang ada di Kecamatan Padang Hulu dan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, setiap hari sudah ada 200 pasien yang datang ke RSUD Kumpulan Pane”, jelas Irwansyah.
Ke depan, lanjutnya, Pemko Tebing Tinggi harus membuat regulasi agar rumah sakit tipe C harus merujuk pasien ke RSUD Kumpulan Pane terlebih dahulu. Jika RSUD Kumpulan Pane tidak sanggup menanganinya, baru dirujuk ke Provinsi.
“Peralatan medis kita sudah lengkap dan ada tenaga medis. Selama ini peralatan tersebut tidak digunakan karena pasien tidak ada, ” ungkapnya.
Selain itu, katanya, utang RSUD Kumpulan Pane kini sudah mulai berkurang.
Dia berharap melalui forum itu pihak managemen RSUD Kumpulan Pane mendapat masukan dan saran dari para peserta guna memajukan rumah sakit milik masyarakat Kota Tebing Tinggi itu.
“RSUD Kumpulan Pane merupakan tipe B Non Pendidikan dan telah dipersiapkan dengan melakukan pembenahan untuk meningkatkan pelayanan pasien, termasuk tenaga medis. Tebing Tinggi sebagai kota jasa harus dapat disikapi RSUD Kumpulan Pane dengan mengubah status tipe B Non Pendidikan menjadi tipe B Pendidikan, dengan syarat harus ada universitas yang membuka jurusan kedokteran”, tutupnya.
Selain Irwansyah, narasumber lain dalam forum tersebut adalah Wadir Keuangan RSUD Kumpulan Pane, Iqbal Abdillah, Wadir Pelayanan, Ahmad Fauzan, dan Ketua Komite Medik, dr Syaifullah.
Forum Konsultasi Publik diikuti seluruh pejabat struktural, Dewan Pengawas BLUD, kepala puskesmas, lurah, tokoh agama, dan keluarga pasien.
