Tokoh Muda Melayu OK Faizal Apresiasi Sultan Deli Beri Gelar Adat kepada Para Tokoh

Tokoh Muda Melayu OK Faizal Apresiasi Sultan Deli Beri Gelar Adat kepada Para Tokoh
Tokoh muda Melayu H. OK Faizal, SE (kiri) dan Sultan Deli XIV Tuanku Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah. (Foto: amar)

Medan | Bisanews.id | Tokoh muda Melayu H. OK Faizal, SE mengapresiasi positif pemberian gelar adat yang dilakukan Sultan Deli XIV Tuanku Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah kepada sejumlah tokoh di Sumatera Utara (Sumut) dalam perhelatan peringatan Hari Keputraan Sultan Deli XIV tersebut di Istana Maimoon Jalan Brigjen Katamso Medan, Minggu (2/10/2022).

Usai menghadiri acara tersebut, Faizal mengungkapkan pemberian gelar ini menunjukkan eksistensi Kesultanan Deli khususnya dan kesultanan Melayu pada umumnya, karena gelar adat merupakan hak prerogatif kesultanan untuk melekatkannya pada seseorang yang tentunya setelah melalui prosedur penilaian bagi kepatutan penerimanya.

“Bahkan, pemberian gelar adat bukan hanya menunjukkan tetap kukuhnya eksistensi kesultanan tetapi sekaligus memperlihatkan betapa kesultanan secara proaktif melakukan pengamatan kepada sosok-sosok berprestasi atau berjiwa pengabdian. Artinya, kesultanan khususnya Kesultanan Deli ini, tetap berkiprah pada asasnya,” ungkap Bendahara Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu (PB MABMI) yang merupakan putra Melayu Batu Bara itu.

Selain itu menurutnya, pemberian gelar akan membangun apresiasi positif masyarakat kepada kesultanan dan membuka harapan baru bagi adanya penghargaan pada prestasi atau pengabdian seseorang yang awalnya terlakukan secara tanpa pamrih. Sebab pemberian gelar ini biasanya diawali dengan pengusulan satu pihak atau beberapa pihak atas tokoh atau sosok yang dinilai memenuhi syarat, yang tidak jarang justru tanpa sepengetahuan tokoh atau sosok itu sendiri.

“Itu artinya, kesultanan tidak lupa pada kewajibannya dalam memperhatikan sepak terjang seseorang yang patut diberi penghargaan menurut bidangnya. Jadi, selain dengan begitu kita melihat bahwa eksistensi kesultanan tetap tegak, juga sosok-sosok yang berprestasi tanpa pamrih akan mendapatkan penghargaan yang layak,” ujar mantan anggota DPRD Batu Bara yang kini juga menjabat Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di kabupaten itu.

Baca Juga:  PT KIM Harus Bisa Bedakan Pemilik atau Pengelola PSMS

Ia juga menyebut, ada masa dimana warga masyarakat khususnya masyarakat Melayu enggan dalam melekatkan gelar kebesaran adat pada namanya. Tetapi masa itu menurut Ketua Umum PB Angkatan Muda Melayu Indonesia (AMMI) itu sudah harus dinafikan, sebab sekarang kita sudah berada di zaman ketika hak-hak privat kita harus dihargai oleh sesama.

“Pemberian gelar adat itu kan menunjukkan adanya penghargaan kepada yang menerimanya, penghargaan atas jasa-jasanya atau pengabdiannya. Ketika pada kita disandangkan suatu gelar adat, maka orang akan tahu bahwa ada prestasi kita yang sudah dihargai. Dengan begitu, selain orang lain akan juga menghargai maka kita sendiri pun akan memiliki keharusan menjaga penghargaan itu agar tetap berharga di mata masyarakat. Jadi memang positif,” tutur mahasiswa program studi Strata2 (S2)/Magister Administrasi Publik (M.AP) pada Universitas Medan Area tersebut.

Seperti diketahui, pada acara peringatan Hari Keputraan Sultan Deli XIV Tuanku Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah tersebut, Sultan memberi karunia adat berupa gelar Datuk dan Datin kepada sejumlah tokoh.

Ada sekira 16 orang penerima gelar, di antaranya Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir, M.AP dengan gelar Datuk Sri Setia Abiyasa Negara, tokoh muda Syaway Farid Huzaifi yang merupakan cucu Dato’ Seri H. Syamsul Arifin, SE (Ketua Umum PB MABMI) dengan gelar Datuk Wira Satria.

Juga kepada mantan Sekdaprovsu Drs. Muhyan Tambuse gelar Datuk Wira Mangku Setia, Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si gelar Datuk Sri Wiyarta Cendikia Raja, Rektor Unpab Medan Dr. H. Muhammad Isa Indrawan,S.E., M.M. gelar Datuk Sri Iswara Panata Raja.

Kemudian Haji Ivan Iskandar Batubara Ketua Kadin Sumut gelar Datuq Seri Paduka Raja Mahkota Mandailing atau Datuq Seri Paduka Nara Suwarna Raja, Zainuddin Tanjung (diwakili istri Hajjah Nurhafni Tambunan) gelar Datuk Wira Alang Perdana, Drs. OK. Zulfi, M.Si Kepala Dinas Kebudayaan Kota Medan gelar Datuk Setia Kencana Indera, mantan Walikota Medan Drs. H. Abdillah, SE, Ak, MBA gelar Datuk Sri Setia Wira Negara, Ketua STIM Sukma Dr. Wardayani, SE, M.SI gelar Datin Seri Narawita Lela Kesuma atau Toh Puan Seri Narawita Lela Kesuma, serta sejumlah tokokh lainnya. (amar)

Baca Juga:  Dekranasda Batu Bara Minta Dukungan OPD Terkait