MEDAN | Bisanews.id | Walikota Medan Bobby Nasution mengunjungi pameran produk UMKM yang tergabung dalam start up (usaha rintisan) Depatu, di Sun Plaza Jalan KH Zainul Arifin Medan, Selasa (22/2/2022).
Seperti diketahui, Depatu awalnya merupakan sebuah aplikasi untuk mengecek keaslian suatu barang yang dijual di toko online. Kini, Depatu berkembang menjadi marketplace gaya hidup, terutama bagi kaum milenial. Tercatat ada sekitar 50-an UMKM di Kota Medan yang berada dalam marketplace tersebut.
Usai melihat pameran, Bobby Nasution mengungkapkan rasa bangganya kepada anak-anak muda kreatif yang dinilainya mampu melihat peluang.
“Ini patut didukung agar ke depan produk-produk yang ada semakin dikenal. Nanti, usai pandemi, kita harus buat event yang lebih besar lagi agar seluruh UMKM Kota Medan naik kelas. Itu harapan kita. Saya berharap agar start up dan UMKM untuk saling berkolaborasi, berinovasi dan berkreasi,” harapnya.
Sementara salah seorang pegiat start up, Angeline menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Walikota Medan atas perhatian dan kepeduliannya terhadap para pelaku UMKM.
“Sejak awal kepemimpinan beliau (Bobby), kita sudah melihat kepedulian Pak Walikota kepada UMKM sangat tinggi. Kami pelaku start up sangat senang dan bangga karena memiliki pemimpin muda yang peduli dengan UMKM,” ungkap Angeline.
Upaya Bobby untuk mengkolaborasikan start up dan UMKM juga mendapat dukungan dari Wakil Dekan IV Bidang Kerja Sama dan Sistem Informasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMA, Dr Wan Suryani SE MSi.
Menurut Suryani, langkah itu dinilai sangat tepat, terutama di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Sebab, digitalisasi sangat berperan dalam mengakomodir UMKM untuk mendukung transaksi jual beli.
“UMKM harus bisa bertransformasi ke teknologi digital agar bisa bertahan dengan segala perubahan yang serba daring. Perpaduan offline dan online ini juga efektif menggerakkan potensi ekspor,” ungkap Suryani.
Dijelaskan, langkah Bobby Nasution untuk meningkatkan dan memajukan UMKM merupakan hal yang sangat tepat. Untuk itu harus sangat serius membantu UMKM yang mengalami keterpurukan di masa pandemi sehingga diperlukan upaya komprehensif, sistematis dan berkelanjutan untuk memulihkan dampak UMKM tersebut.
“Banyak faktor yang menyebabkan UMKM terpuruk di tengah pandemi ini, diantaranya masalah permodalan, rendahnya kemampuan masyarakat untuk membeli, kesulitan membeli bahan baku dan lain sebagainya. Perlu kiranya Pak Bobby Nasution membantu UMKM untuk mengatasi sebahagian permasalahan yang dialami pelaku UMKM tersebut,” harapnya.
Untuk membantu UMKM naik kelas, imbuh Suryani, ada beberapa program yang bisa dilakukan diantaranya UMKM berbasis digital. Artinya, UMKM harus memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital dalam menjalankan usahanya.
“Menurut hasil riset Arrbey Research Q1-2020, Indonesia punya harapan melakukan ekspor pasca pandemi. Hal ini ditandai dengan 41,9 persen berpotensi melakukan ekspor apabila pelaku usaha diberi pelatihan dan 29 persen pelaku usaha berpotensi melakukan ekspor apabila diberi bantuan permodalan,” pungkasnya.