SERGAI | Bisanews.id | Wakil Bupati Serdang Bedagai (Wabup Sergai) H. Adlin Umar Yusri Tambunan, S.T., M.Si., mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) RI yang telah memilih Kabupaten Serdang Bedagai sebagai lokasi pelaksanaan Pertunjukan Rakyat (Petunra) dan Sosialisasi PP Tunas No. 17 Tahun 2025 dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional 2025.
Kegiatan yang mengusung tema “PP Tunas Wujudkan Semangat Hari Pahlawan di Era Digital” ini digelar di Lapangan Sepak Bola Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Sabtu (8/11/2025) malam, dan dihadiri langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI Meutya Hafid bersama jajaran pejabat kementerian.
Meski sempat diguyur hujan rintik-rintik, antusiasme warga tidak surut. Sekitar seribuan pengunjung memadati lokasi acara untuk menikmati pertunjukan rakyat yang diselingi penampilan artis ibu kota jebolan ajang pencarian bakat, Rizki-Ridho, yang sukses mengguncang panggung hiburan.
Dalam sambutannya, Wabup Adlin Tambunan menyampaikan apresiasi kepada Kemenkomdigi atas terselenggaranya kegiatan ini di Kabupaten Sergai. Ia menilai kegiatan Petunra menjadi ruang edukatif dan inspiratif bagi masyarakat untuk menumbuhkan kembali semangat kepahlawanan di tengah kemajuan teknologi. “Melalui pertunjukan rakyat, pesan semangat juang para pahlawan diwujudkan dalam bentuk kreativitas dan kolaborasi anak bangsa untuk terus berinovasi serta berkontribusi positif bagi negeri,” ujar Adlin.
Terkait perkembangan digitalisasi, Adlin berharap momentum ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan internet dan media sosial. “Media sosial bisa menjadi wadah silaturahmi dan berbagi informasi positif, asalkan digunakan dengan bijak. Jangan sampai malah menjadi sarana penyebaran hoaks,” pesannya.
Sementara itu, Menkomdigi RI Meutya Hafid dalam arahannya mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi “pahlawan digital” bagi generasi muda. “Kita harus melindungi anak-anak dari bahaya di dunia maya, seperti pornografi, judi online, perundungan, hingga perdagangan anak. Pemerintah membuat aturan, tetapi peran orang tua sangat penting untuk menjaga anak-anak tetap aman,” tegas Meutya.
Ia menjelaskan bahwa Kemenkomdigi telah menetapkan kebijakan pembatasan akses media sosial bagi anak di bawah usia 13 tahun sebagai bentuk perlindungan digital bagi anak-anak Indonesia. “Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya membangun literasi digital keluarga. Kami juga berharap para orang tua aktif mengawasi anak-anak agar menggunakan internet secara sehat dan produktif,” imbuhnya.
Meutya juga mengingatkan pentingnya menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan etika digital dalam bermedia sosial. “Mari kita bawa nilai budaya dan sopan santun bangsa ke ruang digital, agar media sosial menjadi sarana kebaikan, bukan kebencian,” pungkasnya.
Acara turut dihadiri Dirjen Komunikasi Publik dan Media (DJKPM) Fidi Aleyda Yahya, unsur Forkopimda Sergai, Plt. Kadis Kominfo Sergai Drs. Dimas Kurnianto, S.H., M.M., M.S.P., serta sejumlah pejabat daerah dan masyarakat.
(Herry)
