MEDAN | Bisanews.id |Wali Kota Medan, Bobby Nasution melakukan Ground Breaking Pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) Sektor Telekomunikasi, Selasa (13/2/2024), di Medan.
Ground breaking ditandai penekanan tombol sirene dan peninjauan lokasi yang akan dijadikan SJUT oleh Wali Kota Medan, didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Teddy Jhon Sahala Marbun, Kajari Medan Muttaqin Harahap, mewakili Dandim 0201/Medan, Sekda Wiriya Alrahman, Kadis SDABMBK Topan Obaja Putra Ginting, serta pimpinan PT Inter Medialink Solusi dan PT Grefal Era Mas.
Dalam sambutannya Wali Kota mengatakan, pembangunan SJUT sektor telekomunikasi ini bertujuan untuk mewujudkan program Medan Rapi Tanpa Kabel (Merata), dan mendukung program Medan Smart City,
Menurut dia, untuk mewujudkan smart city tidak bisa terlepas dari kemajuan teknologi dan digitalisasi yang harus dikerjakan secara komprehensif.
“Dapat dilihat, bahwa saat ini dunia digitalisasi sudah banyak merambah ke segala lini, seperti dunia pendidikan yang saat ini digitalisasi sudah menjadi hal yang biasa”, kata Bobby.
Di samping itu, ujarnya, perkembangan zaman ke depannya belum bisa dibayangkan. Karena, seperti saat ini rapat melalui online, beberapa tahun lalu belum terpikirkan.
“Untuk memastikan kemajuan digitalisasi di Kota Medan kita harus komprehensif, bukan hanya kemajuan teknologi saja, tetapi juga infrastrukturnya. Jangan kemajuan teknologi digital yang semakin baik tetapi bertentangan dengan beberapa aspek, termasuk tatanan kota. Artinya, semakin kuat jaringan internet jangan semakin banyak kabel yang bertebaran,” jelasnya.
Kata Bobby, agar dapat memastikan perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi di Medan berjalan dengan baik, Pemko memberikan fasilitas dengan membangun SJUT bekerja sama dengan pihak swasta.
“Artinya, pembangunan SJUT ini non APBD, yang sistemnya investasi yang memanfaatkan aset milik Pemko Medan berupa jalan yang akan dijadikan tempat jalur kabel di dalamnya”, terangnya.
“Dari 3.000 ruas jalan yang ada di Kota Medan, baru beberapa ruas jalan yang akan masuk dalam proyek SJUT. Oleh karenanya, saya meminta agar program ini dapat diprioritaskan, atau wajib setiap tahun progresnya harus ada,” imbuhnya.
Bobby menambahkan, melalui SJUT ini pihaknya harus dapat memastikan para provider jaringan internet kabelnya mau turun ke dalam tanah, dan tidak ada lagi yang di atas.
“ini yang harus betul-betul kita pastikan. Jangan nanti ganti kadisnya, karena iming-iming yang kita ketahui biaya kabel di bawah lebih mahal dibandingkan kabel di atas, program ini terhenti,” sebutnya, seraya berharap program Merata ini benar-benar dapat merata di seluruh Kota Medan.
Bobby menjelaskan, proyek ini sudah dilakukan sejak 2022, dan dilanjutkan pada 2023 dengan menggunakan dana APBD.
“Namun, di tahun 2024 ini kita lakukan berbeda, tidak menggunakan APBD, sehingga tidak perlu mengeluarkan anggaran. Malahan, kita mendapatkan PAD dari proyek tersebut”, ujarnya, sembari menambahkan, jangan hanya kabel internet yang turun, tetapi PLN mestinya juga ikut.
Bobby menjelaskan, pembangunan SJUT ini juga untuk mendukung Medan Smart City, sehingga dipersiapkan sarana dan prasarana dengan memastikan seluruh kabel telekomunikasi berada di bawah tanah.
“Jangan kita mau sinyalnya bagus, tapi kabelnya semerawut. Oleh karenanya, melalui program ini internet kita bagus, tapi kota tetap terjaga tatanan dan rapi, sehingga kabel yang ada di udara kita pindahkan ke bawah,” katanya.
Sebelumnya, Kadis SDABMBK, Topan Obaja Putra Ginting, menjelaskan, pembangunan SJUT untuk program Merata ini sudah berjalan sejak 2022 di Jalan Sudirman dan Kesawan dengan menggunakan dana APBD.
“Di tahun 2024 ini pembangunan SJUT dilakukan oleh pihak ketiga KSO PT, PT Inter Medialink Solusi, dan PT Grefal Era Mas. Diperkirakan investasi dalam proyek ini senilai Rp169 milyar lebih. Melalui proyek ini nantinya lahan Pemko Medan akan disewa dengan nilai potensi penerimaan PAD Pemko Medan sebesar Rp3,4 milyar lebih setahun,” jelas Topan.
Dia menambahkan, dalam pembangunan SJUT ini jalan yang akan dibangun sebanyak 36 ruas, dengan total panjang 71,265 meter. Ruas jalan tersebut dibagi menjadi 6 zona, mulai Jalan Diponegoro, Kapten Muslim, dan Jamin Ginting.
“Konsep SJUT ini detail manhole yang terdiri dari saluran antarmanhole, cable hanger, saluran manhole ke handhole, dan pembesian. Nantinya SJUT ini berdampingan dengan saluran U-ditch,” sebutnya. (ayu)