MEDAN | Bisanews.id | Mantan atlet senam yang kini beralih ke cabang olahraga (cabor) angkat berat, Angely Serepinawaty Manihuruk mengatakan, untuk menyiapkan diri sebagai orang yang berguna bagi kedua orang tua dan masyarakat, dia harus mengedepankan norma-norma agama, dan membentengi diri dari berbagai godaan yang datang dari hati kecil lewat pergaulan.
“Terkadang godaan itu datangnya tak melihat tempat dan waktu. Untuk itulah saya harus bisa melawannya kalau ingin menjadi orang berguna bagi kedua orang tua dan sekelilingnya,” kata Angely saat ditemui di Kampus Unimed, Senin (6/3/2023).
Gadis manis dan berkulit kuning langsat itu menyebutkan, untuk melawan diri sendiri, ia mencari hal-hal baru yang bersifat lebih menantang, agar dapat menjadi lebih percaya diri di mana pun berada.
“Beberapa tahun silam, saya merupakan atlet senam. Namun sejak tahun 2019, saya pindah cabor ke olahraga angkat berat. Kenapa, karena menurut saya lebih menantang,” ucap anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Epikson Manihuruk dan Agnes Dolok Saribu tersebut.
Dikatakannya, di cabor angkat berat ia turun di angkatan 47 Kg putri, sehingga dirinya diproyeksikan Pengprov Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABERSI) Sumut untuk meraih medali emas pada setiap event, baik Kejurda di Tapsel maupun Pra PON yang dilangsungkan tahun ini.
“Artinya, ini tantangan berat buat saya. Namun, karena saya menyukai kegiatan yang ekstrem, maka saya akan berupaya sekuat tenaga untuk meraih hasil maksimal nantinya,” ucapnya.
Untuk melawan godaan yang datang dari hati keci tersebut, lanjutnya, dia berlatih setiap hari di Gonzale Gym di bawah arahan Kepala Pelatih Rico Goncalves Sirait SH MH, Niki Kardova, dan Pratiwi Utami.
“Saya harus mengisi kekosongan usai kuliah dengan latihan serius. Sebab, kalau hal itu tak saya lakukan, bisa saja terpengaruh, seperti malas latihan dan sebagainya,” tambah Angely dengan angkatan squad 180 dan 190, serta benpres 90 dan 100 itu.
Angely mengaku, kedua orang tua dan seluruh keluarganya, serta teman sekampus mendukung dirinya. Namun, di awal-awal dirinya memilih cabor angkat berat, mereka sempat mempertanyakannya. Mereka menilai angkat berat merupakan olahraga kaum pria.
“Motivasi dari kedua orang, famili dan teman menjadi modal semangat bagi saya untuk meningkatkan angkatan, walau harus menjaga keselamatan agar tak cedera,” kata mahasiswi Unimed Fakultas FIK 2020
Jurusan Penddikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi tersebut.
Disinggung tentang PON Aceh – Sumut 2024 mendatang, dia mengatakan harus dibuktikan lewat prestasi maksimal, yaitu medali emas.
“Dan saya tetap menjalankan intruksi dari pelatih, walau saingan berat nanti datang dari atlet putri asal Lampung dan Kaltim,” ujar Angely yang tinggal di Jalan Seksama, Gg Perdamean, Kecamatan Medan Amplas itu.