Medan | bisanews.id | Walau hanya meraih medali perak dan perunggu dari Luwigita Susilo SP.d kelas 63 kg dan perunggu dan Fernando Sihotang cabor angkat berat PON XXI Aceh-Sumut 2024 kemarin, namun tak menyurutkan niat Pengurus Olahraga Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Sumut untuk melakukan pembinaan regenerasi atlet lebih baik kedepan.
Sekum Pabersi Sumut, Rico Goncalwes Sirait SH, MHUm saat ditemui di Medan, Rabu (16/10/2024) mengatakan, pihaknya tetap akan melakukan pembinaan atlet cabor angkat berat secara serius agar kedepannya tercipta regenasi pelaku olahraga handal yang dapat dibanggakan daerah maupun bangsa.
“Setelah meraih dua medali perak dan perunggu di PON kemarin, akan dijadikan pelajaran berharga untuk menata ulang roda pembinaan, sehingga terciptanya atlet berkualitas yang bisa diandalkan disetiap event nasional maupun internasional,” kata Rico serius.
Dikatakan, saat ini Pabersi Sumut memiliki atlet angkat berat putra-putri masa depan yang masih berusia muda. Atlet putra adalah, Fernando Sitohang (kls105kg) dan Maria Louisoichie Joby Sirait. Ia saat ini duduk di kelas X/2 SMAN 3 Medan.
Mengapa disebut masa depan, sebab Fernando dan Maria saat diturunkan pelatih Rico Goncalwes dan Nicky Kardova dari kls 84 kg+ saat bergulirnya PON XXI 2024 kemarin, sempat menjadi perhatian atlet angkat berat senior dan para pelatih dari setiap kontingen.
Sebab dipenampilan keduanya, tanpa beban saat mengangkat barble, mampu memukau penonton dan para atlet senior dimana Fernando walau meraih perunggu dan Maria kalah point dari atlet angkat berat putri nasional provinsi lain seperti, Riau, Kaltim dan Jabar.
“Seperti Maria awalnya kita turunkan hanya untuk mengasah kemampuannya, namun mampu tampil bagus. Begitu juga dengan Fernando Sihotang bisa meraih medali perunggu yang mana lawan-
lawannya atlet senior. Untuk itulah, keduanya kita persiapkan menghadapi PON XXIII NTB/NTT 2028 mendatang. Sebab usia masih muda, sehingga harus diasah terus,” ucap Rico serius.
Menurut Rico, sebelum mengikuti event PON XXI 2024, total angkatan Maria untuk Squat 270 kg, Bencpres 150 kg dan Deadlift 190 kg. Artinya penampilan perdana Maria wajib diberi apresiasi.
Dikatakan, memang ada kabar kalau cabor angkat berat tak dipertandingkan di PON XXII NTB-NTT. Namun tak lama lagi, Pabersi akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) di Lampung Desember 2024 mendatang, sehingga semua akan dibahas agar cabor angkat berat bisa digelar kembali diajang multi event tersebut.
Menurut Rico, saat ada empat atlet putra-putri yang terus berlatih di Goncalwes Gym yaitu, Wisnu Wardana Ambarita, Fernando Sitohang, Angely Serepinawati br. Simanihuruk (kls 47kg), Desni Anggreny br. Sitohang (kls 84kg) serta Maria Louisoichie Joby Sirait.
“Saat ini mereka serius berlatih pagi sore di Goncalwes Gym yang beralamat di Pasar III Kec Medan Timur Medan, dengan bimbingan dua asisten pelatih Nicky Kardova dan Pratiwi S. Utami dengan kepala pelatih saya sendiri,” kata Rico lagi.
Kembali Rico mengatakan, pihaknya serius melakukan pembinaan terhadap atlet. Untuk itu, Pabersi Sumut akan melakukan pemantauan secara serius agar terciptanya regenerasi atlet angkat berat masa depan di Sumut nantinya.
“Saya optimis kalau cabor angkat berat tetap dipertandingkan di PON XXII NTB-NTT 2028 mendatang. Makanya kami Pabersi Sumut tak mau main-main dalam menciptakan atlet setelah PON Aceh-Sumut kemarin,” pungkas Rico mengakhiri.
Sementara Fernando dan Maria juga sudah menyatakan tekat untuk terus berlatih secara serius agar saat mengikuti event baik berskala regional maupun nasional bahkan internasional bisa menciptakan prestasi membanggakan.
“Perunggu yang saya raih saat di PON XXI kemarin, akan saya jadikan cambuk untuk lebih baik lagi kedepan. Apalagi sudah saya tekatkan untuk menjadi atlet sejati,” kata Fernando.
Sedangkan Maria yang saat ini masih duduk dibangku sekolah, tak jauh beda dengan Fernando. Sebab dengan penampilan perdananya di ajang multi event kemarin di Gedung PABSI Aceh walau gagal, menjadi motivasi bagi dirinya untuk berbuat lebih baik lagi kedepan.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan ada Kejurnas Angkat Berat. Dan disitulah saya buktikan kemampuan saya, setelah gagal dipenampilan perdana sehingga membuat motivasi saya bangkit sepenuhnya untuk terus berlatih serius,” pungkas Maria mengakhiri. (ayu)