MEDAN| Bisanews.id | Sikap Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang menolak lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT), merupakan hal yang cukup menggembirakan dalam upaya mencegah dan memberantas meluasnya perilaku seks menyimpang.
Hal itu diungkapkan anggota Dewan Kehormatan (DK) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala Hubeis dalam Webinar Nasional CIDES ICMI dan Dewan Pakar ICMI Pusat, Kamis (5/1/2023) malam.
“Bobby Nasution kepala daerah pertama yang menolak LGBT. Ini sunguh kondisi yang menggembirakan,” sebut Aida dalam kegiatan bertajuk ‘Solusi Perilaku Seks
Menyimpang Dengan Enam Pendekatan’ tersebut.
Aida menyatakan dukungannya pada penolakan Bobby Nasution tersebut.
Menurutnya, semua pihak harus siap menyosialisasikan nilai-nilai dan norma bertindak yang berkesesuaian dengan identitas fitrah biologis seksual antara perempuan dengan lelaki yang tidak dapat dipertukarkan, untuk mengantisipasi terjadinya penyimpangan fungsi seksual dalam berkeluarga.
Dalam webinar yang diikuti Kadis Kesehatan Medan, Taufik Ririansyah diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Medan, Pocut Fatimah itu, Aida menegaskan, Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan juga menegaskan, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria (lelaki) dengan wanita (perempuan) sebagai suami istri.
Webinar yang dibuka Ketua Umum ICMI, Prof. Dr. Arif Satria itu juga menghadirkan pembicara lain, yaitu Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si (Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat/Pakar Politik Identitas), dr. Hanny Nilasari, SpKK(K) (Ketua Departemen Dermatologi dan Venereologi, FKUI-RSCM/Sekretaris Umum PERDOSKI/Ketua Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual
Indonesia/Dewan Pakar ICMI Pusat-Komisi Kesehatan).
Selain itu, ada Dr. dr. Wan Nedra, Sp.A (Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum YARSI/Dewan Pakar ICMI Pusat-Komisi Kesehatan), Drs. Adriano Rusfi, M.Psi (Psikolog/Founder Aqil Baligh Community), dan Masnah
Sari, SH, MKN (Ketua KPAI Periode 11 (2007-2010)/Ketua 1 Aliansi Selamatkan Anak Indonesia/Ketua Bidang Hukum MPP ICMI/Penasihat ISWI/Anggota Tim Solusi Pencegahan Perilaku Menyimpang Seksual).
Sebagai moderator dalam kegiatan itu adalah Sekretaris Dewan Pakar ICMI Pusat, Dr. Didin Muhafidin, S.IP., M.Si.
Sebelumnya, Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si menyebutkan, generasi muda harus mampu menghindar dari jebakan lingkaran setan perilaku seks menyimpang. Sebab, faktanya, perilaku tersebut bisa membawa pelakunya pada kematian.
Dia mengingatkan, agar para orang tua dan keluarga menjaga anak-anak dengan berbasis agama, serta memberikan informasi yang lengkap tentang LGBT.
“Jaga juga anak kita, jangan sampai terjebak dalam kelompok yang tidak jelas,” sebutnya.
