SERGAI | Bisanews.id | Gerakan Cetak Sawah Mandiri bertujuan menjaga stabilitas lahan persawahan dan stok pangan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) di tengah alih fungsi lahan untuk perkebunan, fasilitas publik, dan pemukiman.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Sergai, H. Darma Wijaya, saat memaparkan program Gerakan Cetak Sawah Mandiri, di hadapan para dewan juri dalam ajang Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang digelar di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Menurut Darma, Gerakan Cetak Sawah Mandiri merupakan program yang sudah berjalan sejak 2016. Namun, sempat mandeg dan tidak berjalan dengan baik, dilihat dari program pertumbuhan lahan dan produksi padi. Di masa kepemimpinannya, Darma berinisiatif menggalakkan program cetak sawah, apalagi di tengah pembangunan jalan tol yang banyak menggunakan lahan pertanian.
“Saya dan Pak Wakil Bupati Adlin Tambunan memiliki concern yang tinggi terhadap bidang pertanian, mengingat perannya yang sangat strategis terhadap daerah. Hal tersebut kemudian kami rangkum dalam Sapta Dambaan (SAPDA) lewat program Pertanian Mandiri dan Berkelanjutan,” ucap bupati yang akrab disapa Bang Wiwik itu kepada dewan juri yang terdiri dari Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Agus Dermawan T, Atal S. Depari, dan Yusuf Susilo Hartono.
Ia menambahkan, dalam dimensi kebudayaan, program cetak sawah juga kental dengan kearifan lokal, seperti ritus adat, yang masih dilakukan petani di Sergai.
“Selain itu warga juga aktif terlibat dalam menyukseskan program ini lewat gotong royong dan swadaya,” ungkapnya.
“Pemkab memberikan bantuan alat berat berupa ekskavator untuk membuka lahan sawah baru. Nah, warga secara sukarela menyiapkan bahan bakar dan upah operator. Kerja sama dan gotong royong ini merupakan kekuatan yang menentukan dalam implementasi cetak sawah,” imbuhnya, yang disambut tepuk tangan dewan juri dan hadirin.
Dewan Juri, Atal S. Depari mengapresiasi program Cetak Sawah Mandiri yang diinisiasi Bupati Sergai.
Menurutnya, program itu merupakan salah satu dukungan terhadap ketahanan pangan lokal, sekaligus berperan untuk meminimalisir impor.
“Apalagi program ini dikolaborasikan dengan inovasi penggemukan sapi plus pemberdayaan ekonomi kerakyatan lewat gerakan belanja di pasar rakyat,” puji pria yang juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
Sementara, Ketua PWI Sergai Edi Saputra membenarkan paparan Darma Wijaya yang juga selaku Nara Hubung Anugerah Kebudayaan PWI Pusat untuk Bupati Sergai di Kantor Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, beberapa hari lalu.
Hal itu disampaikan Edi kepada Bisanews.id, dalam acara Anugerah Kebudayaan di Kantor PWI Sergai, Sei Rampah, Kabupaten Sergai, Sumatra Utara, Jumat (6/1/2023).
Edi menjelaskan, beberapa program yang disampaikan bupati, antara lain Gerakan Cetak Sawah Mandiri dilakukan lewat gotong royong, inovasi penggemukan sapi plus pemberdayaan ekonomi kerakyatan lewat gerakan belanja di pasar rakyat, membuat dewan juru terpukau.
Hadir dalam kegiatan itu Kadis Kominfo Sergai Drs. H. Akmal, AP, M.Si, Kadis Pertanian Dedy Iskandar, SP, MM, Kadis Perindag Roy CP Pane AP, M.Si dan pengurus PWI Sergai. (Herry Suheiri)





