Hadapi PON 2024, Atlet Squash Sumut Harus Tingkatkan Kualitas Iman dan Berlatih

Hadapi PON 2024, Atlet Squash Sumut Harus Tingkatkan Kualitas Iman dan Berlatih
Dua atlet squash Sumut terlihat sedang berlatih di Medan, beberapa waktu lalu. (Foto : Ayu).

MEDAN | Bisanews.id |Ketua Pengprov Persatuan Squash Indonesia (PSI) Sumatera Utara, Jimmy Sembiring, mengatakan, untuk meraih apa yang diinginkan, atlet harus menambah jam terbangnya, dan melakukan hal non teknis, seperti mendekatkan diri kepada Tuhan guna meningkatkan mutu keimanan.

Kedua hal tersebut, ujarnya, sudah dijalankan para pengurus dan atlet cabor squash daerah ini jelang menghadapi PON XXI/2024 Aceh-Sumut yang digelar September mendatang.

“Ya, begitu juga dengan atlet squash Sumut yang beragama Islam, mereka wajib menjalankan salat lima waktu dan berpuasa walau tetap berlatih dari Senin hingga Sabtu,” kata Jimmy, didampingi Kepala Pelatih, Amansyah, di Kompleks Perumahan Cemara Hijau, Desa Sampali, Kabupaten Deliserdang, Rabu (27/3/2024).

Menurut dia, kegiatan keagamaan sangat perlu di kehidupan sehari-hari untuk keberhasilan. Dan tak jadi penghalang bagi siapapun menuju sukses.

“Di kami saja tidak semua atlet pemeluk Islam, namun nasrani juga ada. Dan pengurus PSI Sumut memerintahkan kalau ingin berhasil harus meningkatkan kualitas imannya di samping berlatih serius”, ucap Jimmy, diaminkan Amamsyah.

Sementara itu, Kepala Pelatih, Amansyah, mengatakan, pemusatan latihan serius sudah dimulai sejak 2021 silam dengan 12 sesi. PSI Sumut menyiapkan 9 atlet dan tiga pelatih, dengan rincian 7 putra dan 2 putri yang tergabung dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON 2024 di dua tempat, yaitu Medan dan Jakarta.

“Yang mana dari 12 sesi itu dibagi dari Senin hingga Sabtu agar jadwal latihan berjalan normal. Namun karena saat ini Bulan Suci Ramadan, maka intensitas waktu latihan saja yang dikurangi. Sementara sesi latihan tetap,” kata Amansyah.

Dikatakannya, di pesta multi event nanti cabor squash akan mempertandingkan delapan nomor. Dari delapan nomor tersebut, PSI Sumut membidik dua medali emas dari atlet Eris Setiawan/Fadillah Aulia Putri.

Baca Juga:  3 Unit Sepedamotor Raib, Pengelola Oyo Tak Bertanggungjawab

“Kenapa dua emas dan tidak muluk-muluk walau kita sebagai tuan rumah? Karena, peningkatan kualitas atlet kita sudah mencapai 80-85 persen, khususnya di nomor ganda campuran dan beregu campuran.

Mengenai lawan tanding, Amansyah mengatakan, untuk di Medan terus dilakukan dengan menggunakan pola permainan penuh, setengah dan sepertiga lapangan.

Sebab, menurutnya, di Medan tak ada lawan tanding. Sementara di Jakarta tak susah mencari lawan. Tapi, setelah lebaran nanti pihaknya akan membawa anak-anak liburan, baik yang berlatih di Jakarta dan Medan, sekaligus mencari lawan tanding.

“Seperti yang di Medan, akan kita bawa try out ke Riau. Di sana, selain liburan, juga melakukan tanding uji coba dengan atlet Riau. Selanjutnya, ke Palembang, Sumsel.

Ditanya mengenai keterlambatan dana pembinaan selama dua bulan, Amansyah menyatakan tidak ada masalah. Para atlet, baik berlatih di Jakarta dan Medan, tetap eksis berlatih serius.

“Alhamdulillah, tidak ada masalah baik bagi atlet tetap berlatih dan begitu juga dengan pelatih tetap memberikan materi-materi latihan. Sebab, KONI Sumut selalu bertanggung jawab dalam pemberian dana pembinaan walau terlambat selama dua bulan, seperti Januari dan Februari lalu, yang mana sudah diberikan di awal Maret kemarin,” ujarnya.

Adapun atlet squash Sumut yang dipersiapkan ke PON 2024, jelasnya, yaitu Eris Setiawan, M Wahyu Hidayah, Agung Setiawan, Jerry GK Sinurat, M Fachrezzy, M Syahrul, Achmad Djibran Anshori, Fadillah Aulia Putri, dan Natalia Natasha Mereka ditangani pelatih Amansyah, Rusli, dan Nurainun Perangin-angin. (ayu)