ASAHAN | BisaNews.id | Pergantian presiden dan wakil presiden biasa diikuti dengan tersebarnya photo-photo resmi RI-1 dan RI-2. Biasanya pihak Sekretariat Negara akan merilis Photo resmi pasangan presiden dan wakil presiden yang dipotret khusus oleh Photografer yang ditunjuk Sekretariat Negara.
Photo-photo resmi ini kemudian disebarkan ke seluruh pelosok negeri. Dipasang di kantor-kantor pemerintahan, lembaga negara, sekolah, hingga perkantoran.
Namun meskipun pasangan Prabowo Gibran telah ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih, keduanya masih baru akan dilantik pada 20 Oktober nanti.
Masih ada kekosongan waktu sekitar 5-6 bulan hingga masa pelantikan. Kekosongan ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memproduksi sendiri Photo Presiden RI dan Wakil Presiden RI tanpa menunggu versi resmi dari pemerintah.
Dengan sedikit kreatifitas dan keahlian editing, Photo resmi kepresidenan dapat dengan mudah dibuat. Jadilah Photo-Photo presiden dan wakil presiden RI terpilih baru beredar di 177 Desa se-Kabupaten Asahan (Sumut).
Salah satu Oknum Kepala Desa di Asahan yang namanya minta dirahasiakan saat ditemui awak media ini mengatakan.
” Saya heran lihat mengantar Photo Presiden dan wakil presiden Indonesia yang Baru,belum saja dilantik sudah memaksakan Kepala desa Membayar Rp 350.000. Sepasang Photo Presiden dan Wakilnya, Padahal belum dilantik,seolah berburu cepat siapa yang mengantar dia yang dapat seolah untuk kepentingan kantong sendiri”,ungkapnya
Saat kru media ini Singgah di Kantor desa Prapat janji Kecamatan Buntu Pane,Kabupaten Asahan guna menemui Kepala desa,Indra tidak ada ditempat.
lebih lanjut Kru media ini menemui Sekretaris Desa yang meminta namanya jagan disebutkan mengatakan.
“Kami mengambil Photo Presiden RI-1 dan RI-2 beserta lambang Burung Garuda sebesar Rp 900.000.-(sembilan Ratus Ribu Rupiah) melalui suruhan Ketua Desa”,sebut sekretaris desa Prapat janji Sambil menunjukan Kwantansi Pembayaran.
Sementara Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Kabid Pemdes) Dinas PMD Kabupaten Asahan, Didi Irawadi mengatakan.
“Kita lagi menelusuri juga bang ke 177 Kator desa di Kabupaten Asahan ini,dengan adanya beredar gambar bingkai Presiden RI – 1 dan RI-2 di desa”katanya
“Makasih info nya bang Bantu ya bang biar sama sama kita telusuri”lanjutnya
Terpisah Dodi Antoni Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara (Gemmako Asahan/Sumut) saat ditemui awak media ini mengatakan
“ada-ada saja cara para oknum untuk mengambil kesempatan dalam menguntungkan diri sendiri, miris dan sedihnya melihat uang rakyat di bancakan para pihak yang diduga kebal hukum,Perlu juga di beri sanksi tegas kepada seluruh kepala desa se-kabupaten Asahan dimana telah melakukan semena -mena dalam menggunakan dana desa”, ucap Dodi.(KIKI)