SERGAI | Bisanews | Kapolres Serdang Bedagai (Sergai), AKBP Dr Ali Machfud SIK MIK berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Mukhlisin Cempedak Lobang, Dusun II, Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (10/11/2022).
Ali didampingi Kasat Binmas Iptu R Panjaitan, Kasi Humas Iptu Djunaidi Arman. Mereka diterima Pimpinan Ponpes Darul Mukhlisin Cempedak Lobang, Ustaz Wasis Atmo Suwito MPd, guru-guru, serta santri dan santriwati.
Pada kesempatan itu, Kapolres Sergai melakukan tatap muka dengan santri/santriwati Tsanawiyah dan Aliyah.
Kapolres dalam sambutannya berharap warga ponpes yang sudah lulus bisa menjadi agen perubahan untuk membentengi masyarakat menuju Indonesia yang lebih baik.
“Kita tidak boleh berhenti belajar. Karena belajar adalah kewajiban. Memang kita tidak tahu akan jadi apa, namun kita harus siap kita akan jadi apa saja,” kata Ali.
Menurut dia, saat ini kita berada pada zaman post truth. Diharapkan agar warga ponpes membudayakan literasi. Karena dengan banyak membaca kita bisa menyaring berita-berita hoax, serta menyelamatkan diri kita dari berita tersebut.
Selain itu, dia mengimbau santri dan santriwati untuk menghindari narkoba. Karena narkoba merusak generasi bangsa. Jika tertangkap, tidak hanya pelaku, tapi keluarganya juga ikut susah.
“Sebagai pelajar, jangan berhenti belajar. Manfaatkan waktu yang ada dengan belajar dan membaca buku sebanyak-banyaknya. Kita harus kuat, dan tidak boleh gampang menyerah, serta tetap serius belajar,” ujarnya.
Menurut Ali, tujuan kita bersekolah supaya hati semakin lunak. Semakin tinggi sekolah kita harusnya bertambah santun, baik kepada orangtua maupun orang yang lebih tua. Karena sopan santun adalah cerminan orang berpendidikan.
“Jadikan semua tempat sebagai tempat pendidikanmu, dan jadikan semua orang sebagai gurumu. Kita harus berperan di bidang kita masing-masing, dan jangan lupa kita niatkan untuk ibadah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pimpinan Ponpes Darul Mukhlisin Cempedak Lobang, Ustaz Wasis Atmo Suwito MPd menjelaskan, ponpes tersebut berdiri sejak 1995. Saat ini ponpes memiliki 50 guru dan lebih kurang 400 santri/santriwati.
“Pondok pesantren kami adalah pesantren modern dengan prinsip umat pertengahan yang menjadi perekat. Mottonya ‘Di Atas dan Untuk Semua Golongan’”, kata Wasis.





