MEDAN | Bisanews.id | Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Helvetia, Medan, Sumatra Utara bekerja sama dengan Yayasan Nurani Luhur Masyarakat (YNLM) membuat program-program penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah itu.
“Tidak banyak orang yang mau melirik tentang ODGJ, karena sulit untuk penanganannya. Beruntung kami dibantu berbagai pihak, seperti Yayasan Nurani Luhur Masyarakat membuatkan program-programnya”, kata Lurah Helvetia Tengah, Naikma Marbun, Jumat (24/2/2023), di ruang kerjanya.
“Selain itu, pihak kecamatan juga sigap memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan di lapangan, termasuk menyediakan ambulans kecamatan untuk hal-hal mendesak, hingga pihak puskesmas yang terus membantu dan mengawasi dalam hal pengobatannya”, imbuhnya.
Dalam penanganan ODGJ, ujarnya, Kelurahan Helvetia Tengah menjalankan salah satu program lewat kolaborasi, yaitu membentuk Kader Kesehatan Jiwa yang terdiri dari kepling dan masyarakat sekitar.
Naikma menjelaskan, kader itulah nantinya yang membantu dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan ODGJ, mulai dari memantau obat yang mereka konsumsi, hingga membantu penanganan saat ODGJ mengalami relaps (kambuh).
“Jadi, dari mulai berkunjung ke rumah-rumah klien ODGJ, membina mereka dengan mengajarkan berbagai macam keterampilan, sampai membantu saat klien ODGJ ini kumat, dan harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa,” ucapnya.
Dengan program-program tersebut, tambahnya, stigma terhadap ODGJ secara perlahan bisa dihilangkan di masyarakat.
“Saat ini, mereka (ODGJ) telah membentuk KUBE (Kelompok Usaha Bersama) yang merupakan produk dari pelatihan-pelatihan yang mereka lakukan. Dalam KUBE ini mereka memproduksi berbagai produk, seperti sabun cuci piring, pembersih lantai, ada juga keripik pisang dan makanan-makanan lain, ada juga yang beternak ayam dan ikan, dan masih banyak yang lainnya. Bahkan, beberapa produk ini juga dijual di kelurahan,” papar Naikma.
Dia berharap, keberadaan ODGJ dapat diterima secara baik oleh masyarakat, tanpa adanya pembiaran, pengucilan, bahkan penghinaan.
“Butuh kesadaran dari semua pihak, bahwa mereka sama seperti kita. Mereka juga manusia, maka kita harus memanusiakan mereka sebagai manusia,” pungkasnya.