BEKASI | Bisanews.id |Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK) Prof Amany Lubis menyampaikan bahwa kekerasan pada anak di Pondok Pesantren sangat berbahaya.
Dilansir dari Kemenag, hal ini membuatnya merasa sangat prihatin dengan adanya kejadian kekerasan tersebut. Untuk itu, dia mendorong agar semua pihak dapat mencegah adanya kekerasan.
“Kita harus menjaga anak-anak santri kita, dan menjaga karakter pesantren yang saling mengajarkan perdamaian, memupuk saling asah asih asuh dan anti terhadap kekerasan dalam bentuk apapun,” kata Amany dalam Roadshow Pondok Pesantren, Ahad (20/8/2023).
Kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Mahasina Darul Quran Wal Hadist, Bekasi, Jawa Barat ini bertajuk: Menguatkan Karakter Pesantren Anti Kekerasan.
Amany mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk kesungguhan KPRK MUI dalam upaya mencegah dan menanggulangi tindak kekerasan pada anak, termasuk kekerasan seksual yang sangat membahayakan ini sudah menyasar ke pondok-pondok pesantren.
“Banyak diberitakan kasus kekerasan termasuk kekerasan seksual di pesantren. Kami ingin mendengar dan berdialog langsung dari para santri,” sambungnya.
Selain itu, kata Amany, pihaknya melakukan Roadshow Pondok Pesantren ini untuk belajar dari para pengasuh dan pengelola pondok pesantren Mahasina tentang bagaimana menjaga para santrinya dari bahaya dan ancaman kekerasan.
Pada kesempatan ini, Amany mengutip pernyataan Wakil Presiden RI KH Maruf Amin saat membuka Roadshow Pondok Pesantren yang pertama di Pondok Pesantren Tanara, Serang, Banten.
Artikel Terkait DSN MUI Kaji Uang Kripto, Jelaskan Kriteria Mata Uang Menurut Islam
“Pesantren merupakan pusat peradaban Islam, pusat untuk membangun masyarakat dan merupakan satu-satunya lembaga pencetak para ulama, harus kita jaga baik-baik,” kata Amany mengutip kiai Maruf Amin.
Oleh karena itu, Amany menegaskan, anak-anak khususnya di pondok pesantren harus dijaga dari segala bentuk kekerasan.