
MEDAN | Bisanews.id |Dwi Arimbi Lubis, mantan atlet wushu untuk nomor toulo, tak menghabiskan karirnya sebagai pelaku olahraga setelah beberapa kali mengikuti event, baik tingkat nasional maupun internasional.
Untuk meneruskan karirnya, kini Dwi Arimbi Lubis yang juga Aparatur Sipil Negara (ASN) itu menjadi pelatih wushu untuk nomor toulo di Padepokan Yayasan Wushu Indonesia Supandi Kusuma yang beralamat di Jalan Wushu Medan, Kecamatan Medan Kota.
Saat ini ada tiga atlet junior yang digemblengnya dalam dua kali, Minggu dan Senin, agar menjadi atlet handal yang dapat diterjunkan diberbagai kejuaraan, baik tingkat regional, nasional bahkan internasional.
“Sebenarnya setiap hari latihan, namun dengan saya hanya dua kali dalam seminggu dengan tujuan agar mereka lebih fresh,” kata Dwi Arimbi Lubis saat ditemui di Medan, Sabtu (18/5/2024).
Dan ketiga atlet junior tersebut yaitu, Chandra Kumala asal SMA Donal Zuo, Winsen Brian Sutio asal SMA Carnegie School dan Husein Saleh abibullah Nasution MAN 2 Model Medan.
“Ketiga atlet toulo putra ini saya bina sejak mereka masih duduk ditingkat SMP dan sekarang sudah di SLTA, yang mana mereka digembleng secara serius agar bisa menjadi atlet handal menggantikan para seniornya,” kata Dwi lagi.
Dikatakan, dalam membina ketiga atlet tersebut sama sekali tidak ada pelatih meminta dana terima kasih. Sebab hal itu bisa mengganggu konsentrasi atlet dalam berlatih.
Namun, Dwi lebih menekankan pada atletnya disetiap berlaga agar saat kembali harus membawa hasil. Apakah hasil itu emas, perak dan perunggu.
“Seperti kemarin saat mengikuti event Sirkuit Toulo Junior dari nomor beregu putra
Katagori Duilian Junior A : Donal Zuo,
Winsen Brian Sutio dan Husein Saleh Habibullah Nasution berhasil keluar sebagai juara guna menuju event Sirkuit Babak Final yang di Jakarta Juli mendatang dimana kalau berhasil, akan mengikuti kejuaraan dunia yang digelar di Singapura atau Macau,” ucap Dwi serius.
Menurutnya, event semalam itu tak ubahnya seperti seleksi daerah (selekda) yang mana dari setiap nomor baik perorangan dan beregu, akan diadu lagi pada Juli mendatang di Jakarta untuk bisa berlaga kejuaraan dunia nantinya.
“Ya sama kita ketahui kalau Pulau Jawa merupakan tempatnya para atlet handal seperti, DKI, Jabar dan Jatim. Namun saya katakan pada atlet, hal itu jangan dijadikan bumerang, tapi berlatihlah semangat dan jangan cepat puas dengan setiap hasil yang diraih. Apalagi usia ketiga atlet saya masih muda dan jalan terbuka lebar,” katanya lagi.
Sedangkan lawan dari luar negeri, belum bisa dibaca mengingat nomor toulo beregu junior merupakan baru dalam pertandingan. Makanya saya katakan pada atlet, tak ada yang kuat dan yang kuat dan hebat itu, karena berlatih dengan serius.
Mengenai dana, Dwi kembali mengatakan, tidak ada masalah. Sebab Pengprov Wushu Indonesia (WI) Sumut di bawah arahan Darsen Song selaku ketua tetap memberikan support.
“Beliau tetap memberikan fasilitas dan dana bagi yang juara agar lebih semangat lagi dalam mengejar predikat juara,” pungkasnya. (ayu)