MEDAN | Bisanews.id | Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Medan, Illyan Chandra Simbolon mengatakan, pihaknya membentuk Unit Layanan Disabilitas (ULD) Ketenagakerjaan, untuk membantu para penyandang disabilitas mendapatkan jaminan pekerjaan.
Illyan yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/3/2023), menjelaskan, pembentukan ULD berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
“Pembentukan Tim Unit Layanan Disabilitas ini berdasarkan SK Wali Kota Medan No 800./01.K tentang Tim Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan Kota Medan. Kemudian, kita menindaklanjutinya dengan mengeluarkan SK No 560/DISNAKER/1155 tentang Penunjukan Personil Tim Unit Layanan Disabilitas Ketenagakerjaan Kota Medan,” kata Illyan.
Dia menerangkan, tim tersebut memiliki tugas pokok melakukan pendampingan bagi pemberi kerja (perusahaan), baik proses rekrutmen hingga penempatan kerja, serta juga melakukan pendampingan kepada penyandang disabilitas itu sendiri dalam memenuhi kompetensinya.
Illyan mengungkapkan, tim itu telah diikutsertakan dalam kegiatan job fair mini yang digelar Disnaker Kota Medan beberapa waktu lalu.
“Dalam job fair mini tersebut tim ini membantu penyandang disabilitas yang ingin mencari pekerjaan dengan memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan khusus bagi para penyandang disabilitas. Saat ini para penyandang disabilitas yang telah mendaftar masih dalam tahapan seleksi”, ujarnya.
Bagi perusahaan yang belum membuka lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, Illyan mengimbau agar menaati Undang-Undang No 8 Tahun 2016.
“Dalam Undang-Undang tersebut perusahaan diwajibkan menyediakan lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, minimal satu persen dari tenaga kerja yang ada saat ini”, tuturnya.
Illyan memaparkan, Tim ULD juga telah melakukan sosialisasi ke sejumlah pihak terkait, salah satunya adalah Yayasan Karya Murni.
Dalam kunjunganya yang dilakukan Jumat (3/3/2023) itu, lanjutnya, Tim ULD mendapat apresiasi dari Ketua Yayasan Karya Murni, SR Desideria Saragih KSSY.
Pada pertemuan itu, kata Illyan, Desilderia Saragih mengungkapkan, sejak yayasan itu berdiri pihaknya selalu dihadapkan dengan persoalan ketenagakerjaan.
“Ada kalimat dari anak-anak kami, untuk apa kami kuliah di didik kalau pada akhirnya kami menjadi tukang pijat. Ini satu kalimat yang sangat menyedihkan kami dengar. Karena itu kami sangat gembira dikunjungi Tim ULD ini,” ujar Illyan menirukan ucapan Desilderia.
Desilderia, terang Illyan, berharap dengan adanya kunjungan ULD itu, anak-anak didik Yayasan Karya Murni yang sudah dilatih, bisa mendapatkan pekerjaan.
