PON 2024: Meskipun Sejumlah Cabor Terancam Dipangkas, Asprov PSSI Sumut Terus Memotivasi Atlet

PON 2024: Meskipun Sejumlah Cabor Terancam Dipangkas, Asprov PSSI Sumut Terus Memotivasi Atlet
Sekum Asprov PSSI Sumut Fityan Hamdi bersama Wasping Cabor Sepak Bola KONI Sumut M Zein dan sejumlah pelatih memberikan arahan kepada pesepak bola putra dan pemain futsal putri, di sela-sela acara Fun Run Road to PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Lapangan Benteng, Medan, Minggu (25/2/2024). (Foto : Ayu). 

MEDAN | Bisanews.id |Asosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Sumatera Utara (Sumut) terus memberikan motivasi kepada atletnya agar tetap semangat berlatih walaupun ada rencana pemangkasan beberapa cabor. 

Hal itu dikatakan Sekum Asprov PSSI Sumut, Fityan Hamdi, didampingi para Pelatih dan Wasping Cabor Sepak Bola KONI Sumut, M Zein, di sela-sela acara Fun Run Road to PON XXI Aceh-Sumut 2024, Minggu (25/2/2024), di Lapangan Benteng, Medan.

Menurut dia, rencana pemangkasan cabor futsal putri diketahui dari hasil rapat KONI Sumut beberapa waktu lalu. Di rapat tersebut, induk top olahraga daerah ini memutuskan akan memangkas cabor-cabor non unggulan yang dinilai kurang produktif dalam hal perolehan medali.

“Sebenarnya sangat menyedihkan sekali. Sebab, Sumut sebagai tuan rumah bersama Aceh, saat menggelar ajang multi event empat tahunan kali ini, harus pasrah dengan kondisi dana dari Rp300 milyar yang diajukan di awal, menjadi Rp90 milyar. Jadi, dengan dana Rp90 milyar tersebut diprediksikan Sumut hanya tampil apa adanya saat menggelar PON nantinya” kata Fityan.

Disebutkannya, Asprov PSSI Sumut sedih dan kecewa walau harus memaklumi kondisi keuangan Provsu, sehingga KONI Sumut harus mengambil kebijakan dengan memangkas sejumlah cabor.

“Mendengar keputusan tersebut, kita dari Asprov PSSI Sumut langsung mengajukan protes agar tak dilakukan pemangkasan. Namun, lewat dialog akhirnya perjuangan untuk mengikutsertakan cabor futsal wanita di PON XXI 2024 nanti, akhirnya disetujui oleh KONI Sumut, dengan syarat futsal putri daerah ini harus mampu melaju ke babak final di PON XXI 2024,” ucapnya.

Tapi, menurut Fityan, pemangkasan itu tak relevan, walau merupakan cambuk agar para atlet dari cabor non unggulan, termasuk pemain futsal putri Sumut, harus lebih serius berlatih agar menembus babak final, meskipun lawan dihadapi nantinya merupakan tim kuat dari provinsi lain.

Baca Juga:  Bupati Zahir Ingatkan Warga Jangan Percaya Berita Hoax Tentang Kurban

“Untuk itulah Asprov PSSI Sumut mengambil kebijakan mencari ‘ayah angkat’ agar apa yang dibutuhkan, seperti suplemen, sarana dan prasarana diperoleh tanpa mengeluarkan budget,” ujar Fityan.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Universitas Medan Area. Begitu juga dengan pendukung lainnya, Asprov PSSI Sumut sudah melayangkan company profile sebagai syarat awal bisa tidaknya untuk menjalin kerja sama.

“Artinya, kita menunggu jawaban dari mereka. Mudah-mudahan ada titik terang, sehingga Asprov PSSI Sumut bisa menggelar kompetisi secara rutin sebagai ajang pencarian bibit di setiap kabupaten kota di Sumut,” pungkasnya.

Sementara Pengawas Pendamping Cabor Sepak Bola KONI Sumut, M Zein mengatakan, sebenarnya tak ada niat memangkas cabor-cabor yang selama ini mendapatkan dana pembinaan dari pemerintah melalui KONISU.

Namun, ujarnya, karena sesuatu hal maka anggaran dana PON 2024 untuk Sumatera Utara dipangkas, sehingga berimbas pada cabor-cabor yang selama ini atletnya serius berlatih.

“Saya selaku Wasping meminta pada adek-adek agar jangan cepat menyerah. Sebab, bisa saja anggaran pembinaan ditingkatkan lagi jelang pelaksanaan PON September mendatang. Berlatihlah dengan serius, perlihatkan kemampuanmu untuk mengharumkan nama baik keluarga dan daerahmu lewat prestasi maksimal,” kata Zein. (ayu)