Program Pulang Kampung IPB University Memotivasi Warga Marelan Manfaatkan Limbah Perikanan Jadi Produk Bernilai

Program Pulang Kampung IPB University Memotivasi Warga Marelan Manfaatkan Limbah Perikanan Jadi Produk Bernilai
Tampak para penggagas acara dan warga Medan Marelan saat photo bersama. (Poto : ist/ayu)

Medan | bisanews.id | Program Dosen Pulang Kampung yang dilakukan tim dari IPB University beberapa waktu lalu telah memotivasi masyarakat di Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, untuk membuat produk kreatif dan bernilai dari bahan baku limbah perikanan laut.

Sebagaimana diakui Syah Fitriani, salah seorang peserta, yang dimintai tanggapannya kemarin mengenai kegiatan Pengenalan Diversifikasi dan Hilirisasi Produk Samping Perikanan Laut, dia mengatakan banyak ilmu dan informasi yang didapat yang membuatnya termotivasi untuk bisa menciptakan satu produk yang bisa memiliki nilai jual tinggi.

“Selama ini, banyak juga ikan hasil tangkapan nelayan yang dihargai murah, bahkan kadang tidak laku di pasaran sehingga jadi limbah. Dengan berinovasi sebagaimana yang diajarkan dosen dari IPB University, saya yakin tidak akan ada lagi hasil tangkapan nelayan yang terbuang percuma,” kata Fitri, seorang anak nelayan dari Kelurahan Labuhan Deli, Medan Marelan, Sabtu (7/9/2024).

Sebelumnya, Dr Meutia Samira Ismet SSi MSi dan rekan-rekannya telah menjalankan program Dosen Pulang Kampung dengan tema mengenai diversifikasi produk perikanan laut tadi, di Kantor Lurah Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, Jalan Young Panah Hijau Medan, 11 Juli 2024.

Meutia Samira bersama anggota tim yakni Ir Endang Sunarwati Srimariana MSi, Nadya Cakasana SKel MSi, Dr Ir I Nyoman Metta Natih MSc, Dr Ir Pipih Suptijah MSi, Prof Dr Ir Sri Pujiyati MSi dan Dr Ir Rastina MSi selain melakukan sosialisasi juga menggelar focus group discussion (FGD) yang diikuti para peserta yang berasal dari kelompok nelayan, komunitas pelaku usaha dan sebagian juga mahasiswa dengan dipandu lembaga Klub Indonesia Hijau (KIH) Sumatera Utara sebagai mitra pelaksana.

Sebelumnya pula Meutia Samira mengatakan, sebagai negara maritim, Indonesia sangat kaya dengan hasil perikanan laut.

Baca Juga:  Amphuri Desak Pemerintah Cabut Kewajiban Karantina Bagi Jemaah Umrah

“Namun seringkali hasil tangkapan dihargai murah, serta pengolahan ikan menghasilkan limbah yang dapat berbentuk padatan, cairan atau gas. Misalnya limbah padat berupa potongan daging, sisik, insang atau saluran pencernaan ikan,” ungkapnya.

Padahal, menurut dia, limbah tersebut tidak seharusnya dibuang begitu saja sehingga mencemari lingkungan.

“Justru dapat dimanfaatkan atau diolah menjadi produk yang bernilai, sehingga dapat memberikan pendapatan tambahan,” cetus Meutia.

Makanya, dalam kegiatan sosialisasi tersebut, tim dosen IPB University ini memaparkan sejumlah produk hasil pemanfaatan limbah perikanan, yang mungkin bisa dijadikan diversifikasi usaha, semisal minyak ikan, tepung dan silase ikan, pupuk organik/pupuk cair, kolagen dan gelatin, chitin dan chitosan serta kecap ikan.

“Sejumlah produk itu, bahkan ada yang bisa diproduksi dengan alat-alat sederhana menggunakan perlengkapan yang ada di dapur rumah, sehingga sangat praktis dan ekonomis,” ucapnya.

Seusai sosialisasi, dilanjutkan dengan FGD guna penajaman program lanjutan untuk kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya yang ada di kawasan pesisir.

Pihak dosen IPB University itu menyatakan siap terus memandu masyarakat di Kota Medan ini yang ingin bisa memproduksi produk inovatif tadi.

“Kami sangat berterimakasih, tim dosen dari IPB University mau menyertakan kami untuk turut serta dalam kegiatan ini. Semoga ada kelanjutan dari kegiatan sosialisasi dan FGD ini, setidaknya harus ada minimal satu produk yang bisa diproduksi berkelanjutan, sebagai inovasi dan tentunya juga sebagai produk bisnis bagi masyarakat khususnya nelayan,” kata Ketua KIH Sumut, Iskandar Usman.

Acara tersebut turut dihadiri perwakilan dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Sumut, juga pihak pemerintah daerah setempat diwakili Lurah Labuhan Deli, Edi Indra Jaya Siregar. (ayu)